MOJOKERTO (lintasjatimnews.com) – Air Terjun Dlundung menjadi salah satu objek wisata favorit dikawasan Trawas. lokasi wisata itu menyajikan keelokan indahnya air terjun setinggi -/+ 60 meter.
Objek wisata terletak di desa Ketapanrame, kecamatan Trawas, kabupaten Mojokerto.
Duty Manager wisata Dlundung Trawas Mojokerto, Sunyoto mengatakan pihaknya mendukung penuh kebijakan Pemerintah Pusat yang akan menerapkan hidup normal berdampingan dengan Pendemi Covid-19 sesuai protokol kesehatan. Bila tatanan menjalani hidup baru selama Pandemi Covid-19 ini diterapkan maka secara otomatis tempat-tempat pariwisata dapat kembali dibuka sehingga bisa menggerakan roda perekonomian masyarakat.
“kami telah mempersiapkan berbagai fasilitas penunjang guna mendukung protokol kesehatan di beberapa tempat yang strategis antara lain Peralatan protokol kesehatan : thermogun, bilik disinfectan, tempat cuci tangan, ruang isolasi covid-19, handzanitizer, dan APD untuk petugas” ujarnya kepada lintasjatimnews.com, Minggu (20/12/2020).
Ia menjelaskan, pihaknya mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana sesuai protokol kesehatan untuk menghadapi situasi era Pandemi ini. pengunjung masuk ke tempat wisata akan diperiksa suhu tubuh dan wajib mengenakan masker sekaligus menjaga jarak atau social distancing. Dan juga kami selalu mengingatkan kepada pengunjung selalu pakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun.
Kami juga telah siapkan digital ticketing yang bekerja sama dengan Perbankan Jatim sehingga akan mempercepat pelayanan dan mengurangi kerumunan pengunjung di pintu masuk tempat wisata,” ungkapnya.
Untuk perkembangan saat ini dimasa Pandemi covid-19, Sunyoto menjelaskan kalau hari biasa (weekday) cenderung sepi pengunjung, kalau hari libur (weekend) pengunjung datang sekitar 800 sampai 1100 pengunjung tergantung kondisi cuaca.
Untuk menikmati wahana pesona indahnya Air terjun Dlundung, pengunjung cukup merogoh kocek tiket masuk Rp 13 ribu per orang sudah termasuk asuransi Rp 5 ratus . Serta biaya parkir sebesar Rp 5 ribu untuk mobil dan motor Rp 3 rb.kemudian disini ada beberapa zona yaitu zona inti di air terjun ini sudah termasuk inklud tiket masuk tadi, kemudian ada zona anak-anak ditaman kelinci ini ada retribusi Rp 5 rb. Kemudian ada zona omah camping ini masuknya sudah free, kemudian untuk camping Rp 5 rb per orang per malam.
Menurut Sunyoto, untuk fisikal distancingnya kita diperlakukan buka tutup ketika terjadi lonjakan pengunjung agar tidak berkerumun.
Pembatasan pengunjung wisata ini untuk menjaga jarak aman social distancing supaya tidak berkerumun dan wajib menjalankan protokol kesehatan ditambah inovasi yang menyesuaikan kondisi tempat wisata tersebut,” terangnya.
Sunyoto juga menambahkan, di sini tidak ada pengamen dan disepanjang jalan tidak dijumpai penjual penjual yang menaiki motor, hal itu dimaksud untuk menjaga kenyamanan pengunjung. (Anil)