GRESIK lintasjatimnews.com – Menyikapi adanya kasus kekerasan pada siswa MTs Nurul Islam Selasa 3/1/2023 lalu.Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Gresik, Drs. H. Moh. Ersat, M.H.I kian intens melakukan pembinaan dan rapat koordinasi bersama pengawas madrasah, kepala madrasah dan para guru madrasah.
Hal itu untuk mengawal penerapan Satuan Pendidikan Ramah Anak (SPRA) yang telah dilakukan Madrasah di Gresik.Selasa (10/1/2023).
“Gresik ini sudah memberlakukan Satuan Pendidikan Ramah Anak. Karena SPRA sudah diberlakukan seratus persen, maka tidak diperkenankan melakukan kekerasan, apapun alasannya. Baik dari guru pada siswa maupun sesama siswa. Bikin madrasah seenak mungkin, senyaman mungkin,” ujarnya
Kepala Kemenag Gresik juga menghimbau pada seluruh guru Madrasah di Kabupaten Gresik agar tidak melakukan kekerasan pada siswa baik secara fisik maupun verbal dengan alasan apapun.
“Tolong kepada seluruh guru, tidak boleh melakukan kekerasan apapun, baik fisik maupun verbal,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jika terdapat siswa yang dianggap nakal, penanganannya dengan tindakan yang manusiawi.
“Kalau ada anak yang nakal, tentu ada cara-cara yang lebih manusiawi, bisa seperti memanggil orang tuanya” imbuhnya.
Kasi Pendidikan dan Madrasah (Pendma) Kemenag Gresik Dra. Hj. Masfufah, M.Pd menyampaikan bahwa program SPRA ini sudah memiliki SK di tingkat kabupaten dan provinsi pada seluruh lembaga di Gresik.
“Semua Lembaga Kabupaten Gresik sudah di SK tingkat Kabupaten dan Provinsi”, ungkapnya.
Sedangkan Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah, Mujtahid menegaskan bahwa setiap Madrasah di Gresik harus menerapkan SPRA.
“Siapapun yang ada di Madrasah harus menerapkan ramah anak. Sampaikan lagi pada guru-guru jangan sampai ada kekerasan lagi pada anak,” Pungkasnya.
Reporter: Budi hariyanto