LAMONGAN lintasjatimnews.com – Berdasarkan iklim tropis di Indonesia mengenal 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi di bulan Desember sampai dengan bulan Maret, biasanya bersamaan dengan musim barat bagi masyarakat pesisir pantura Lamongan menyebut dengan istilah baratan
Musim barat termasuk ketagori cuaca sangat ekstrim karena lautan ditandai dengan angin sangat kencang dari arah barat, awan hitam pekat bergulung-gulung, disertai dengan hujan setiap hari. Di samping itu, lautan dipenuhi dengan ombak dan gelombang besar mencapai 1 sampai dengan 3 meter yang berdampak pada keselamatan nelayan.
Kondisi demikian yang mendasari Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) Paciran mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama dengan organisasi profesi nelayan, seperti Rukun Nelayan (RN) se Kecamatan Paciran dan tokoh-tokoh nelayan.
Kegiatan digelar hari Jumat (30/12/2022) bertempat di pendopo Kecamatan Paciran dengan agenda utama mengantisipasi cuaca buruk di musim barat. Agenda ini menjadi sangat urgen karena sudah seminggu lebih masyarakat nelayat menghadapi musim barat.
Pasca rakor Kapolsek Paciran, Iptu Ach. Purnomo, SH., menyampaikan, “Kegiatan rakor ini menjadi agenda yang sangat urgen karena terkait dengan keselamatan jiwa.
Setiap tahun musim barat mengakibatkan kecelakaan laut yang berupa kapal atau perahu yang karam dan terdampar di pulau lain. Maka melakukan rakor dengan tujuan untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kecelakaan yang berakibat jiwa melayang,” demikian katanya.
“Lebih-lebih nelayan tradisional dengan armada kecil dan sedang belum cukup kuat untuk menghadapi gelombang yang sangat besar dan angin kencang. Maka semuanya harus waspada, saya menyaksikan beberapa hari cuaca di laut benar-banar sangat ekstrim,” pungkasnya.
Forkopimcam berharap kepada pengurus RN dan tokon nelayan supaya hasil rakor hari ini disampaikan kepada warga nelayan. Dengan memberikan himbauan supaya nelayan sementara libut melaut selagi cuaca laut masih sangat ekstrim demi keselamatannya.
Memang terkadang masih ada juga nelayan yang nekad melaut karena melihat angin dan ombak agak mereda (tedo). Tetapi mendadak angin kencang dan ombak besar muncuk tiba-tiba, maka nelayan harus tetap ekstra hati-hati karena bisa berdampak fatal.
Reporter: Efendi