MOJOKERTO (lintasjatimnes.com) – Pemandian air panas Padusan di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto diserbu wisatawan yang menikmati weekend.
Semua wahana di pemandian air panas Padusan ramai wisatawan. Mulai dari kolam renang anak-anak dan dewasa, kolam berendam air panas, hingga deretan warung makan. Banyak juga pengunjung yang sekadar makan bersama keluarga masing-masing di bawah pepohonan yang rindang di kawasan wisata ini.
Pantauan lintasjatimnews.com di lokasi, setiap wisatawan yang masuk wajib memakai masker. Mereka menjalani pemeriksaan suhu tubuh pada pintu masuk pemandian, Sabtu (14/11/2020).
Koordinator Objek wisata Pemandian Air Panas Padusan Heru Utomo dari Disparpora Mojokerto menjelaskan, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan terhadap para wisatawan. Mulai dari mewajibkan setiap pengunjung memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, hingga mengecek suhu tubuh menggunakan thermo gun.
lanjut Heru, objek wisata wisatawan dari Mojokerto dan daerah sekitarnya. Pihaknya mengatakan jumlah pengunjung yang datang kalau hari biasa sekitar 270 sampai 300 orang. Kalau weekend sekitar 700 sampai 800 orang dalam satu hari. karena masih dalam masa Pandemi dan juga belum normal, kalau dulu sebelum pandemi, hari Sabtu mencapai sekitar 1000 sampai 1500 orang, kalau hari Minggu sekitar 3000 sampai 3500 orang” tegasnya.
Heru menambahkan, kunjungan wisatawan selama pandemi COVID-19 tergolong belum normal. Karena jumlah pengunjung yang datang ke pemandian di lereng Gunung Welirang ini paling banyak 3500 orang”. Tandasnya
Untuk masuk ke kawasan wisata air panas Padusan, pengunjung harus membayar tiket masuk Rp 15.000 untuk setiap orang dewasa dan Rp 12.500 untuk anak-anak, serta asuransi bagi pengunjung Rp 500 per orang.
Itu belum termasuk ongkos parkir kendaraan. Saat akan masuk ke kolam pemandian air panas, wisatawan kembali harus membayar tiket masuk. Yaitu Rp 10.000 untuk setiap orang dewasa dan Rp 7.500 untuk anak-anak.
Harapannya agar pengunjung tetap waspada selalu jaga jarak, mematuhi Protokol protokol yang kita lakukan disini, jadi setiap berapa jam, kita keliling selalu menghimbau agar tidak terjadi suatu yang tidak kita inginkan mengenai pandemi ini. (Anil/Hafiz)