LAMONGAN Lintasjatimnews – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya merangkul santri Pondok Pesantren Al Amin Tunggul Paciran Lamongan untuk melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R. Kegiatan ini dilaksanakan di aula utama Yayasan Al Amin pada hari Minggu 11/9/2022.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat ternyata memberikan dampak yang signifikan untuk lingkungan hidup. Salah satunya adalah timbulan sampah plastik yang sulit terurai, sehingga perlu adanya pengelolaan sampah berkelanjutan yang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan (SDGs 12).
Konsumsi yang berlebih tentu mempengaruhi luasan tempat pembuangan sampah yang ada, sehingga tidak jarang sampah tersebut tersebar di lautan dan pantai, sehingga nampak lautan dan pantai itu adalah tempat sampah raksasa yang tiada bertepi.
Pondok Pesantren Al Amin merupakan salah satu pondok tertua di wilayah pesisir Paciran Lamongan yang lokasinya berdekatan dengan pantai utara (Pantura) Jawa. Dengan bertambahnya jumlah santri dan kegiatan di Pondok, tidak bisa dipungkiri jumlah konsumsi produk makanan dan kebersihan semakin meningkat.
Kondisi seperti ini juga meningkatkan timbulan sampah baik organik maupun anorganik, yang mana harus mendapatkan perhatian khusus sehingga timbulan sampah dapat dikendalikan dengan baik dan tidak mencemari lingkungan.
Melihat kondisi demikian, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga merangkul santri Pondok Pesantren Al Amin untuk dapat melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang tidak hanya bertumpu pada pengelolaan sampah desa.
Kegiatan ini dimotori oleh Khuliyah Candraning Diyanah, S.KM., M.KL., Nuzulul Kusuma Putri, S.KM., M.Kes., dan Aditya Sukma Pawitra, S.KM., M.KL.
Khuliyah Candraning Diyanah, S.KM., M.KL., mengatakan, “melalui program pengabdian kepada masyarakat, FKM UNAIR memberikan edukasi dan pendampingan pengelolaan sampah berbasis 3R pada santri sebagai upaya meminimalisir volume sampah padat perkotaan”.
Kegiatan ini dimulai dengan adanya identifikasi sumber daya yang terdapat di Pondok Pesantren Al Amin dan dilanjutkan dengan edukasi atau penyuluhan kepada santri terkait pengelolaan sampah dengan 3R.
“Hasil identifikasi oleh tim pengabdian kepada masyarakat, Pondok Pesantren Al Amin telah mempunyai sumber daya yang cukup untuk dapat dilakukan sistem pengolahan samapah 3R, apalagi di sana sudah ada kegiatan pemilahan sampah organik dan anorganik yang saat ini masih terbatas dilakukan oleh pengelola Pondok Pesantren”, ungkap Khuliyah.
Kegiatan edukasi pada santri Pondok Pesantren Al Amin ini dilaksanakan dengan salah satu tujuannya yaitu untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab santri terhadap sampah yang dihasilkannya dan yang ada di lingkungan sekitar mereka.
“Minimal santri sadar mereka menghasilkan sampah yang kalau tidak dikelola dapat mencemari lingkungan dan merugikan mereka sendiri, dengan cara membuang sampah secara terpilah di tempat atau kantong sampah yang sudah disediakan di Pondok” ungkap Khuliyah selaku ketua pengabdian kepada masyarakat ini.
Tim pengabdian kepada masyarakat FKM UNAIR masih akan melaksanakan pendampingan pengelolaan sampah di Pondok Pesantren Al Amin sehingga nantinya tidak hanya pengelola Pondok yang mengelola sampah, tetapi para santri dapat turut serta dengan tujuan untuk meminimalkan jumlah sampah yang dibuang ke TPS/TPA desa.
Pengurus Pondok Pesantren Al Amin Ustadz Bey Habibie, S.Pd. menyambut baik kegiatan ini, dia berharap bahwa kedepan pendampingan ini terus dilaksanakan secara terstruktur hingga kelestarian alam terutama di lingkungan Pondok Pesantren Al Amin senantiasa terjaga.
“Kami merasa sangat senang dengan adanya kegiatan pengabdian dari FKM UNAIR ini, semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dengan kegiatan pendampingan lainnya yang selain dapat meningkatkan kapasitas santri dan pengelola Pondok, juga dapat menjaga dan melestarikan lingkungan”, harapnya.
Reporter: Winarto