TUBAN lintasjatimnews – Bullying sebagai masalah psikososial dengan menghina dan merendahkan orang lain secara berulang-ulang dengan dampak negatif terhadap pelaku dan korban bulliying dimana pelaku memiliki kekuatan yang lebih dibanding dengan korbanya, kata Yulinda Hidayati, AMd.OT dari Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tuban saat menjadi pemateri sosialisasi anti kekerasan/ vandalisme dan bullying di SMPN 1 Semanding, Kamis (21/07/22).
Kak Dinda panggilan akrabnya, mengatakan bahwa edukasi bullying harus diberikan kepada anak-anak yang sudah memasuki dunia pendidikan. Hal ini dilakukan guna menekan perilaku bullying yang marak dalam kehidupan para remaja, dan ternyata banyak terjadi di sekolah-sekolah.
Lanjut Konselor P2TP2A ini hampir setiap sekolah di Indonesia ada kasus bulliying, meski hanya bulliying yang sifatnya verbal dan psikologis. Bully kadang berawal dari ketidak sengajaan.
Diapun menambahkan bahwa biasanya bulliying dilakukan antar sesama siswa dan bisa terjadi pula antara siswa kepada gurunya serta kadang-kadang tidak sengaja terucap dari lidah guru kepada siswanya.
Dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diikuti sekitar 200 siswa ini, Kak Dinda menjelaskan ada lima jenis bulliying, pertama verbal bulliying yang biasanya dilakukan dengan ucapan atau lisan, bulliying ini bertujuan untuk mengancam, merendah serta mempermalukan korbannya.
Kedua non verbal bulliying, ini sering dilakukan dengan mengolok-olok contohnya melihat dengan sinis, menjulurkan lidah dan menampilkan ekspresi muka yang merendahkan.
Ketiga phisical bulliying yaitu kekerasan secara fisik yang dilakukan dengan memukul, menedang , menjambak, mencakar dan jenis kekerasan lainnya yangenuat korbanya terluka atau sakit secara fisik.
Keempat social bulliying yaitu bulliying ini dilakukan secara langsung di muka umum yang berhubungan langsung dengan kehidupan sosial korban, contohnya korban dikucilkan dan didiamkan bahkan korbannya sering mendapat fitnah dan menjadi bahan pergunjingan.
Dan yang kelima ini sering terjadi di jaman sekarang yaitu cyber bulliying, tipe bully ini paling menyakitkan karena bisa dilakukan 24 jam dengan cara merekan vidio yang tujuannya mengintimidasi korbanya, mengunggah foto dengan tujuan mengolok-olok untuk mencemarkan nama baik korbannya.
Dalam penyampaian akhir materinya wanita cantik berkacamata ini, memberikan cara dalam mencegah terjadinya bullying antara lain dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bebas dari vandalisme atau pengrusakan fasilitas sekolah, kalau biasa larangan pada siswa untuk membuat gank.
“Membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa serta menanamkan nilai luhur rendah hati dan akhlak mulia dan siswa berani minta maaf dan apabila siswa bersalah mau mengakui dan memperbaikinya,” pungkasnya.
Reporter: kang slamet