SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Usai mengikuti kegiatan morning report, Liaison Officer (LO) Satgas Covid 19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Laksma.TNI (Purn) Didin Zainal Abidin, menyempatkan diri untuk berfoto bersama pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona, di Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI), Selasa pagi (27/10/2020).
Sebanyak 11 orang dinyatakan negatif dari virus corona itu menggenapi 2.830 pasien, yang sembuh setelah mendapatkan penanganan profesional dari rumah sakit tersebut. Didin Zainal memberikan semangat serta dukungan moral kepada para penyintas covid 19.
Radian Jadid, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid 19 (PPKPC), memberikan masukan dan menjelaskan tentang keberadaan relawan pendamping dalam upaya gotong-royong menangani pasien covid-19.
“Relawan mengambil porsi penanganan non-medis untuk membantu meringankan beban pasien. Yaitu menangani permasalahan kesehatan lingkungan, aspek psikologis, aspek ekonomi, keluarga pasien dan aspek sosial kemasyarakatan. Harapannya, pasien bisa tenang dalam menjalani proses penyembuhan, dan keluarga pasien tetap bisa termonitor dan terjamin kelangsungan hidupnya,” tuturnya.
Program Pendampingan ini terbukti memberikan perubahan yang signifikan dalam keberhasilan penanganan pasien. Sehingga, diharapkan dapat menjadi role-model untuk penanganan covid-19 di tempat lainnya.
Sementara itu, Dokter Agus Hariyanto, dokter senior rumah sakit lapangan, menekankan tentang upaya bersama dan teamwork sebagai bagian penting mewujudkan keberhasilan penanganan covid. khususnya di RSLKI dan Surabaya serta Jawa Timur pada umumnya.
“Pentingnya penanganan limbah medis di masa pandemi covid-19 juga ikut diperhatikan. Kalau di RSLKI hal penanganan limbah medis sudah ditangani dengan baik karena kerjasama dengan RSUD Dr.Soetomo. Secara umum, penangan limbah medis terutama covid 19 diharapkan menjadi perhatian serius bagi Satgas Penanganan,” jelasnya.
Dokter umum rumah sakit lapangan, dr. Ngurah Arik, memberikan penjelasan tentang upaya yang dijalankan para dokter dalam kontribusinya mensukseskan kinerja RSLKI.
“Seperti menangani dan menyembuhkan pasien dengan memberikan layanan yang maksimal, diantaranya bagaimana pelayanan pasien diupayakan mandiri dan terbuka dalam menjalankan konsultasi dengan para dokter baik secara langsung di lapangan maupun melalui smartphone.
Juga bagaimana keberadaan pasien dipisah, baik antara laki dan perempuan maupun dipisah dan dikelompokkan berdasarkan gejala dan keluhan yang ada untuk memudahkan penanganan.
Dr. Arik juga menyampaikan tentang kerjasama dokter dan relawan dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi pasien tentang covid, masa isolasi, kesembuhan dan protokol kesehatan sehingga pasien teredukasi dan siap kembali ke masyarakat bila dinyatakan sudah sembuh.(Ramadhani)