PADANG (lintasjatimnews.com) – Beragam kuliner nusantara akan ditampilkan pada Festival Kuliner Tradisional yang akan digelar pada 23 – 26 November 2020 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat (BPNB Sumbar) mengangkat kuliner Pangek Sumpu pada Pekan Kebudayaan Nusantara bersama BPNB se-Indonesia yang akan digelar secara virtual tersebut.
Video tentang Pangek Sumpu diproduksi BPNB Sumbar untuk ditampilkan pada Festival Kuliner Tradisional 2020. Video tersebut dipandu oleh Hartati Safitri, menghadirkan Dra. Ernatip, Peneliti Sejarah di BPNB Sumbar, dan Raswita Hamid, Ketua Bundo Kanduang Nagari Sumpu Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, syuting dilakukan pada Rabu 21 Oktober 2020 di Kantor BPNB Sumbar, Jalan Raya Belimbing No. 16 A, Padang.
Drs. Suarman, Kepala BPNB Sumbar, saat kami wawancarai pada Selasa (27/10/2020) di kantornya, ia mengatakan, “BPNB Sumbar merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keberadaannya untuk melestarikan nilai budaya di wilayah kerjanya, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Sehubungan dengan Festival Kuliner Tradisional yang akan diadakan dalam rangka Gebyar Multikultural dan Seminar Hasil Kajian Tahun 2020, dengan tema ‘Gebyar Budaya – Harmoni Budaya Menuju Indonesia Bahagia’, BPNB Sumbar akan menampilkan Pangek Sumpu.”
Suarman juga mengatakan, Festival Kuliner Tradisional jadi peluang bagi setiap provinsi untuk mengenalkan kulinernya pada masyarakat secara lebih luas. BPNB Sumbar mengangkat Pangek Sumpu pada festival ini agar Sumatera Barat tidak hanya dikenal dengan Randang, tapi juga dengan kekayaan kulinernya yang lain, yang tak kalah sedapnya. Sekaligus untuk mengingatkan kita, bahwa kuliner tradisional juga adalah bagian dari kebudayaan yang tak kalah pentingnya.
Seperti yang dikatakan Elmiwati, Ketua Dharmawati BPNB Sumbar, video tentang Pangek Sumpu yang mereka produksi tersebut mengenalkan sejarahnya, peralatan yang digunakan untuk membuatnya, bahan baku masakannya, cara memasaknya, hingga cara penyajiannya untuk dikonsumsi.
Selain itu Elmiwati juga mengatakan, mewabahnya Covid-19 tidak menghalangi BPNB se-Indonesia berkreativitas dalam melestarikan kebudayaan di wilayah kerja masing-masing. Dengan memanfaatkan teknologi, kekayaan budaya tradisional, seperti kuliner, didokumentasikan dalam bentuk visual dan virtual. Kegiatan ini disamping untuk perlindungan budaya juga untuk dimasyarakatkan secara luas, dan untuk memperkaya wawasan serta pengetahuan masyarakat tentang budaya, dalam hal ini kuliner tradisional nusantara yang amat beragam, salah satunya Pangek Sumpu.
Pada kesempatan yang sama, Ernatip mengatakan, “Dengan adanya Festival Kuliner Tradisional ini, semoga kuliner tradisional Minangkabau, khususnya Pangek Sumpu, bisa terkenal dan dapat menjadi kuliner tradisional masyarakat yang dapat dinikmati dan makin dilestarikan untuk ke depannya.”
Dra. Zusneli Zubir, M.Hum, Peneliti Sejarah di BPNB Sumbar yang ikut mengisi konten video tersebut mengatakan, “Pangek Sumpu adalah sajian khas milik Kabupaten Tanahdatar. Kuliner ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat Sumatera Barat, selain dibuat sendiri oleh ibu-ibu rumahtangga, juga jadi menu pilihan di rumah-rumah makan. Dengan mengangkat Pangek Sumpu pada festival ini, semoga juga jadi perhatian bagi pihak berwenang agar mematenkannya, untuk menghindari pihak lain mengklaim legacy kebudayaan milik kita, dan juga pada produk lainnya dari kebudayaan kita.” (Muhammad Fadhli)