SURABAYA lintasjatimnews – DPRD Kota Surabaya menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian penjelasan Wali Kota Surabaya atas rancangan peraturan daerah kota Surabaya tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021.
Menurut Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, laporan Wali Kota Surabaya telah memenuhi prosedur legal sesuai dengan undang-undang. Adi menilai, bahwa capaian Pemerintah Kota Surabaya tahun 2021 sangat positif dan bagus.
“Saya memberi apresiasi positif pada kinerja Wali Kota Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji dan jajaran Pemerihtah Kota Surabaya untuk tahun 2021. Sedangkan dari sisi neraca keuangan ada surplus baik pada APBD kita,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya, Senin (20/06/2022).
Ketua DPRD Kota Surabaya ini menambahkan, ini merupakan modal dasar dalam pembangunan kota Surabaya tahun 2022, meski ada SILPA APBD Tahun Anggaran 2021 yang besar karena pandemi Covid 19.
“Cukup baik sebesar Rp 824,424 miliar di LPJ APBD 2021,” tandasnya.
Disaat yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, jika telah menyampaikan terkait realisasi PAD dan APBD baik itu belanja pegawai, jasa dan modal, dan pihaknya membutuhkan masukan dan koreksi dari DPRD Kota Surabaya
“Sehingga nanti ke depan kita melakukan bersama untuk kepentingan masyarakat. APBD anggaran tahun 2021 sebenarnya terfokus ke Covid-19. Tapi insya Allah dengan terfokusnya di Covid-19 pun, kenaikan ekonomi kita 8 sekian persen,” terang Eri.
Meski demikian, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku jika ada belanja (APBD) yang belum terpenuhi karena PAD juga tidak terpenuhi.
“Jadi tidak ada belanja (APBD) yang dicairkan kalau PAD tidak terpenuhi. Karena pandemi Covid-19 kemarin sangat berdampak terhadap PAD kota Surabaya,” tandas Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya.
Sementara itu, Reni Astutik selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya mengatakan, jika yang tertunda pada 2021 dan dirasa krusial maka masih bisa dianggarkan kembali pada perubahan anggaran 2022, salah satunya adalah untuk pembangunan jalan dan jembatan.
Sedangkan terkait refocusing program pembangunan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya, Reni Astutik mengatakan perlu diperkuat lagi hingga ke sendi-sendi di seluruh Kota Surabaya.
“Menurut saya program pembangunan pemulihan ekonomi yang digagas oleh Wali Kota Surabaya perlu kita perkuat lagi hingga ke sendi-sendi di seluruh Kota Surabaya. Terutama dari aspek pendidikan dan kesehatan untuk warga Kota Surabaya,” ungkap Reni.
“Termasuk kualitas pelayanan juga harus lebih ditingkatkan lagi dan jangan sampai ada warga Surabaya yang masih kesulitan dalam mendapatkan pelayanan pendidikan serta kesehatan,” terang Reni.
Dalam program pembangunan pemulihan ekonomi yang digagas oleh Wali Kota, Reni berharap semua pihak elemen masyarakat untuk ikut turut serta dan terlibat, agar pencapaian Pemkot Surabaya lebih baik lagi di kedepannya.
“Sekali lagi, mari kita bersama-sama ikut serta melaksanakan dan mendukung program pembangunan pemulihan ekonomi yang digagas oleh Wali Kota hingga ke sendi-sendi di seluruh Kota Surabaya. Saya selaku Wakil DPRD Kota Surabaya turut berapresiasi atas penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD tahun 2021 oleh Walikota,” imbuh Reni Astutik S,Si selaku Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Selasa (21/06/2022).
Senada disampaikan juga oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya yaitu Drs. A. Hermas Thony, M.Si. Beliau juga menyampaikan sangat apresiasi terhadap inovasi Pemerintah Kota Surabaya.
Hal tersebut salah satunya adalah penanggulangan Covid-19 terjadi penurunan tajam hingga menjadi PPKM Level 1. Kemudian termasuk pemberian vaksin di Surabaya yang merata menjadi nomor satu di seluruh Indonesia.
“Penurunan Covid-19 dan juga pemberian vaksin di Surabaya adalah tercepat di Indonesia, sedangkan dari pencapaian ini cukup sangat membanggakan. Kami sangat appreciate sebagai lembaga maupun sebagai pribadi dalam fraksi, yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya,” ungkapnya.
Menurut A.H. Thony (Panggilan akrab, red) dalam pencapaian tersebut, Pemerintah Kota telah menunjukan adanya kesungguhan bahwa target tersebut dapat dicapai dengan maksimal. Beserta konsekuensi anggaran untuk yang lain benar-benar dipangkas habis untuk penanggulangan Covid-19, meskipun tidak semuanya.
“Jadi alokasi anggaran telah dapat dilakukan dengan efektif, sehingga masa-masa kritis juga telah dapat dilalui. Kini hanya tinggal masa menuju ke recovering,” ujarnya.
A.H. Thony mengatakan, proses recovering itu bisa dilakukan dengan berpijak prestasi pencapaian yang telah dilakukan dari tahun 2021 untuk menjawab langkah berikutnya.
“Kini di tahun 2022 dalam tahap penyusunan APBD dengan seksama yang masuk pada PAK. Sehingga setelah direncanakan pada tahun ini dengan berbekal pada performance terkait pelaksanaan anggaran tahun 2021 sebelumnya dengan koreksi, penyesuaian, dan adaptasi terhadap APBD tahun 2022 ini dengan lebih baik lagi,” tandas Wakil Ketua DPRD Surabaya, Drs. A. Hermas Thony, M.Si.
Reporter : andik