Majlis Tabligh dan Lazismu Tuban, adakan Workshop Penata Laksanakan Hewan Kurban

Listen to this article

TUBAN lintasjatimnews – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tuban terus memperhatikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Tuban akhir-akhir ini. Terlebih, kasus tersebut terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha 2022 yang identik dengan ibadah penyembelihan hewan kurban.

Menyikapi fenomena tersebut, PDM Tuban melalui Majelis Tabligh dan Lazismu mengadakan workshop penata laksanaan hewan kurban menghadapi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), acara berlangsung di Halaman Masjid Darussalam Jl Basuki Rahmat Kebonsari Tuban, Ahad (12/6/2022).

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban Nurul Yakin menuturkan, bagi orang beriman, wabah penyakit yang menimpa selalu ada jalan keluarnya. Sebagaimana yang tertera dalam Al Qur’an, bersama kesusahan ada kemudahan.

“Maka, saya selaku PDM menyambut baik upaya yang dilakukan oleh di awal PMK sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin,” tuturnya

Seperti diketahui bahwa, qurban adalah ibadah, maka dia menekankan pentingnya ketakwaan dalam berkurban sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ketika diperintahkan menyembelih putranya Ismail.

Di kesempatan yang sama, Zainul Mualimin selaku ketua Lazismu PWM Jawa Timur menceritakan pengalamannya memimpin Lazismu menangani kurban di masa pandemi. Dia berkeyakinan bahwa setiap fakta kejadian, Allah menghadirkan pasangan.

“Tahun 2020 dan 2021 yang saat itu pandemi, saat itu saya menargetkan berkali-kali lipat. Dari tahun 2019 yang 2,2 miliar saya tergetkan waktu itu 10 miliar,” tuturnya.

“Jadi, ketika orang takut keluar, saya justru ini ada manfaat yang harus kita tebar, karena saya meyakini, setiap fakta kondisi yang ada, Allah menghadirkan pasangan,” imbuhnya.

Dia mengajak untuk berinovasi dalam menangani kurban pasalnya para pengorbanan mempercayakan korbannya kepada Lazismu. Oleh karena itu, perlakukan dengan baik, terutama saat penyembelihan.

Lanjut dia, hewan yang akan dijadikan korban harus sehat, sesuai syariat maupun kesehatan. Lazismu juga sudah bekerja sama dengan Dinas peternakan terkait hal itu. Maka diapun meminta agar setiap ranting maupun cabang Muhammadiyah menjalin kerja sama dengan dokter hewan untuk memeriksa kesehatan hewan yang akan disembelih.

Reporter : qom