LAMONGAN lintasjatimnews – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan menggelar kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Rakor Kepala Sekolah atau Madrasah Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan di Hotel Grand Pujon Batu, Rabu-Jumat (25-27 Mei 2022).
Ketua Dikdasmen PDM Lamongan Drs H Kusnowo M Si dalam sambutan pembukaan, beliau mengatakan, “Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana walaupun 2 tahun kita tidak bisa melaksanakan kegiatan semacam ini dan sekaligus di samping workshop untuk persiapan masuk dalam kurikulum merdeka dan juga rapat koordinasi,” ujarnya.
Ia menuturkan, bahwa kegiatan ini memakan biaya cukup banyak tapi tidak apa-apa yang terpenting kekompakan dan kebersamaan. Bahwa kegiatan ini diikuti oleh kepala sekolah atau madrasah se-Lamongan.
“Materi yang disampaikan sesuai dengan intruksi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan juga dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang kebijakan implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Dan intruksi dari kementrian agama tentang kurikulum merdeka di madrasah yang dilaksanakan secara bertahap. Hal ini sebagai kesempatan emas untuk menghadapi tahun ajaran baru,” ungkap beliau.
Ia menjelaskan, setelah kegiatan ini sekolah atau madrasah mampu menyusun struktur kurikulum dan bisa menyusun kurikulum operasional yang akan disampaikan oleh LPMP Jawa Timur, PD Muhammadiyah Lamongan, Anggota Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Lamongan, serta narasumber lain yang relevan.
“SMK juga akan melaksanakan pleno tentang kelulusan walau sudah banyak sekolah yang sudah melaksanakan kelulusan sendiri,” ujarnya.
Beliau berpesan, program ini jangan hanya sekadar di sosialisasikan tapi harus direalisasikan agar sesuai dengan apa yang diintruksikan oleh mentri tentang pengembangan keilmuan.
Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2022 tentang standart isi dan standart kriteria terkait asessment yang akan ada tim dari Dinas yang akan mengarahkan tentang kriteria dan pendanaan. Asessmen sangat penting sekali yang akan dilaksanakan di kelas awal yaitu kelas 7,10 dan kelas 4. Karena tim akan mengarahkan dengan tujuan melatih guru agar paham tentang kegiatan asessmen.
“Semua sistem pembelajaran banyak yang menggunakan sistem digital sehingga bisa di buka merdeka belajar di internet. Karena semua pembelajaran saat ini banyak yang berhubungan dengan IT,” tuturnya.
Beliau menyampaikan bahwa kepala sekolah yang akan dilaksanakan PWM yang akan diikuti 10 kepala sekolah yang dari Lamongan. Dan juga ada program guru penggerak yang mana akan dilatih selama enam bulan.
Terakhir beliau mengucapkan, “Kepada guru yang mengikuti program guru penggerak karena hal ini adalah ujung tombak dari sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Lamongan,” pungkas beliau.
Reporter: Fathan Faris Saputro