MALANG (lintasjatimnews.com) – Trauma seringkali menghantui dan membuat lemah seseorang. Bahkan merasa hidup tidak lagi sejalan dengan impian dan harapan. Ditambah banyaknya STIGMA masyarakat yang melabeli orang TRAUMA dengan julukan atau prasangka yang buruk. Itu semua hampir dialami oleh orang yang memiliki pengalaman dan peristiwa yang tidak menyenangkan di masa lalu atau bahkan tidak dapat terlupakan hingga saat ini. “Berdamai dengan TRAUMA” adalah tema yang dipilih oleh Kementerian Sosial Lingkungan BEM FMIPA UM dalam mengupayakan satu hal yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan luka dari pengalaman hidup yang pahit.
Kegiatan ini merupakan serial ke tiga belas dari kegiatan Saturday Night BEM FMIPA UM yang meliputi berbagai bidang mulai dari pendidikan, olahraga, sosial, pengembangan sumberdaya, beasiswa berprestasi, literasi, hingga mental health sebagai serial spesial edisi kegiatan Saturday Night. Kegiatan Saturday Night ini dilaksanakan pada tanggal 26 September 2020 melalui media platform zoom dan youtube dengan dihadiri oleh 1.720 peserta dari Sabang sampai Merauke hingga negara tetangga yaitu Malaysia juga turut ikut serta dalam mengimplementasikan langkah-langkah menyembuhkan luka di masa lalu.
Kegiatan Saturday Night ini dibuka oleh Presiden Mahasiswa MIPA UM yaitu Fadhil Fathurrahman dan juga mengadirkan narasumber yang sudah sangat berpengalaman baik dalam bidang psikologi yaitu Septa Resistor selaku mahasiswa magister psikologi UNAIR Surabaya, sekaligus mendatangkan guest star yang sedang berjuang melawan stigmanya.
Dalam kegiatan Saturday Night kali ini menyuguhkan hal yang berbeda daripada webinar lainnya, tak lain dengan adanya sharing pengalaman guest star yang sedang/telah berhasil melakukan proses panjangnya setelah mengalami berbagai macam stigma, salah satunya adalah stigma kekerasan yang terjadi beberapa tahun lalu. Maka dari itu, Saturday Night ini mampu menyaring sekian banyak peserta untuk turut ikut serta menyuarakan stigma masing-masing agar segera pulih dan mampu berdamai dengan diri sendiri.
“Dengan adanya wadah mental health ini, menjadi kegiatan yang bermanfaat yang mampu menunjang semangat seseorang untuk berjuang dalam melawan stigmanya, apapun itu masalahnya, bagaimanapun penyelesaiannya, kuncinya satu yaitu berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan trauma” jelas pemateri Septa Resistor yang juga sebagai founder Psychonature Indonesia. (Azizah)
