LAMONGAN lintasjatim – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama 10 bupati/walikota di seluruh Indonesia berhasil terpilih sebagai penerima penghargaan AK-PWI (Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia) di Kendari Sulawesi Tenggara, menerima secara langsung trophy Abyakta AK-PWI pada acara puncak peringatan HPN (Hari Pers Nasional) tahun 2022, Rabu (9/2/2022).
Penerima penghargaan AK- PWI pada HPN 2022 sebanyak 10 kepala daerah, dengan rincian empat walikota dan enam bupati, sbb
Walikota Padang Panjang Fadly Amran
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Bengkulu H.Helmi Hassan
Bupati Magetan Suprawoto
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi
Bupati Indramayu Hj.Nina Agustina;
Bupati Sumbawa Barat Musyafirin;
Bupati Buton, Sulawesi Tenggara, La Bakri;
Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah, Hendra Lesmana.
AK-PWI diberikan sebagai apresiasi kepada bupati/walikota di Indonesia yang mampu dan tetap mempertahankan budayanya di tengah kemajuan teknologi. Lamongan dengan bermacam terobosan budayanya yang berusaha direkonstruksi kejayaannya , maka dimunculkan kembali untuk mencapai kejayaan Lamongan.
Pemberian penghargaan ini ditetapkan setelah melalui proses panjang yang meliputi seleksi administrasi, penjurian berkas proposal dan video, hingga presentasi dan tanya jawab.
Menurut Bupati Yuhronur Efendi, Lamongan sebagai pusat peradaban Raja Airlangga, memiliki situs makam Nyai Andongsari, punden berundak Sitinggil yang diyakini Gajah Mada lahir di Lamongan.
Lanjutnya, penyebaran Islam yang dilakukan Sunan Drajat, Sunan Sendang Dhuwur, Joko Tingkir, Gapura Paduraksa bersayap, peradaban ekonomi masa kolonial dengan adanya Waduk Prijetan di Kedungpring, Kapal Van Der Wijck di Brondong. Jejak kejayaan ini akan kami rekontruksi kembali untuk kejayaan Lamongan kedepannya, dengan tagline Megilan
Tagline Lamongan megilan, jelasnya yang dipadukan dengan pendekatan sosial budaya menjadi spirit bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama dan gotong royong dalam penanganan pandemi Covid-19, hingga akhirnya Lamongan ditetapkan sebagai Kabupaten Pertama di Indonesia yang berhasil meraih level 1 PPKM.
“Dalam penanganan Covid-19, selain melalui budaya gotong-royong ‘beri seikhlasnya ambil seperlunya’ untuk membantu ketahanan pangan masyarakat, Lamongan membuat berbagai inovasi digital untuk memudahkan masyarakat, melakukan gerakan moral juga memberikan ruang bagi pelaku seni dan budaya. Tentu keberhasilan ini juga tidak luput dari tambahan 1 M, yakni Manuto,” ungkapnya.
“Pemerintah sadar bahwa dalam merekontruksi jejak kejayaan Lamongan tidak akan bisa jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Sehingga melalui kolaborasi pentahelix diharapkan mampu mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan,” pungkasnya. (Fathurrahim Syuhadi)








