SURABAYA (lintasjatimnews.com) Kapolsek Lakarsantri, AKP Hendrik K Wardhana membenarkan, pihaknya telah menangkap seorang gadis berinisial Lisa Ica (19) asal Wonokusumo, Surabaya, Jawa Timur.
Kapolsek mengatakan bahwa yang bersangkutan merupakan komplotan dari pelaku pencurian dengan kekerasan atau begal. Saat ini pelaku di titipkan ditahan di Polrestabes Surabaya, karena tahanan untuk perempuan di sana, Selasa (08/09/2020).
Hendrik menambahkan, kasus yang melibatkan gadis itu hingga saat ini masih didalami dan dikembangkan. Karena dua orang pria Arlbet dan Arga dalam komplotan begal tersebut masih belum tertangkap alias buron.
“Iya masih dikembangkan. Mudah-mudahan segera ada petunjuk dan pelaku dapat kita amankan. Sementara itu dulu ya,” kata Hendrik
Gadis komplotan begal tersebut viral setelah videonya diunggah salah satu akun bernama Anggra Jangfoloy lima hari lalu. Setelah memposting di berandanya, video itu pun ramai dibagikan ke beberapa grup Facebook.
Deby selaku korban dan beberapa temannya membawa Lisa Ica ke Polsek Lakarsantri Surabaya. Hingga Senin sore, 07 September 2020, postingan itu disukai 274 orang, 65 komentar dan 462 dibagikan.
Dalam video itu juga terdengar percakapan para perempuan bertanya sambil memarah-marahi kepada Lisa. Juga terdengar korban Deby (21) adalah teman akrabya. Lisa pun mengaku perbuatannya karena disuruh dua cowok, yang salah satunya diakui sebagai pacarnya.
Anggra menceritakan kejadian yang menimpa adiknya itu terjadi pada 2 September 2020. Awalnya, Lisa sedang berada di rumah kos korban. Dengan alasan kehabisan uang, lantas meminta korban mengantarnya ke tempat kakaknya untuk meminta uang.
Anggra mengatakan Pelaku teman adik saya sendiri, main ke kosnya sekitar agak malam, katanya diajak Lisa ke rumah kakaknya untuk ambil uang, ya sudah adik saya ikut aja.
Saat mengantar Lisa, adik kandung Anggra membawa motornya. Karena Lisa temannya sendiri, korban tidak curiga. Namun, sampainya di kawasan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), korban diajak berputar-putar oleh Lisa hingga ke tempat gelap.
“Di puterin itu di daerah Jalan Mayjen Yono Suwoyo. Adik saya terus disuruh untuk mengeluarkan HP-nya dengan alasan melihat Google Maps. Setelah agak lama, kata adik saya di belakang ada yang ngikutin. Karena sudah ketakutan, adik saya menyuruh agak kenceng sedikit, tapi dianya malah pelan-pelan,” ujar Anggra.
“Akhirnya adik saya meminta berhenti untuk ganti posisi nyetir. Kemudian didekati oleh dua orang laki-laki dengan mengendarai sepeda Supra X. Terus ngeluarin pisau ditodongkan dan membentak adik saya untuk memberikan HP-nya,” terang Anggra.
Korban pun ketakutan, sementara LC tampak tenang. Dari situlah korban mulai curiga. Beruntung saat peristiwa itu terjadi ada mobil yang melintas. Para pelaku lantas melarikan diri.
“Sehingga HP adik saya enggak jadi dirampas. Setelah itu adik saya balik lagi ke kosnya sama dia. Kemudian saya samperin, saya tanyain, ternyata dia ngaku jika dua laki-laki yang mencoba begal itu temannya. Ya langsung saya bawa ke kantor polisi, saya laporin,” ujarnya. (najib)
