BOYOLALI (lintasjatimnews.com) – Babinsa Banyusri Koramil 17 Wonosegoro Kodim 0724/Boyolali Koptu Sugeng Santoso mendampingi kegiatan panen kedelai di Desa Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali oleh kelompok tani Pangudi Luhur. Kamis (27/08/2020).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Boyolali Bambang Jiyanto, Camat Wonosegoro Darmadi, Sekcam Wonosegoro Sugiarto S.Sos, Ka SPT Pertanian Wonosegoro Tri Budianto, Wakapolsek Wonosegoro Iptu Anton, Babinsa Banyusri Koptu Sugeng S, Serta perangkat Desa banyusri dan anggota kelompok tani Pangudi Luhur.
Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melalui Dinas Pertanian setempat melakukan pengembangan tanaman kedelai di 11 kecamatan untuk meningkatkan produksi salah satu kebutuhan pokok tersebut.
“Pengembangan tanaman kedelai ini, merupakan salah satu program pemerintah termasuk Kabupaten Boyolali yang mendapatkan bantuan untuk lahan seluas 3.000 hektare pada 2020,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto, di sela acara panen kedelai bersama Kelompok Tani Pangudi Luhur .
Pemkab Boyolali pada program dari Kementerian Pertanian tahun ini, mendapat bantuan untuk lahan 3.000 ha. Namun, setelah disosialisasikan kepada para petani diserap sebanyak 852 ha yang tersebar di 11 kecamatan, termasuk Desa Banyusri.
Kepala Dinas Pertanian Boyolali mengatakan pengembangan kedelai memang agak susah, di mana kebutuhan dalam negeri banyak, tetapi sulit dikembangkan karena minat petani kurang.
“Tanaman kedelai yang dikembangkan di Kabupaten Boyolali ada dua yakni varietas anjasmoro (Grobogan) dan ijo. Kapasitas produksi rata-rata sekitar 1,5 ton per ha,” kata Bambang.
Pemerintah Kabupaten Boyolali menyiasati ketersediaan dan kebutuhan kedelai di wilayah itu, dan bahkan mendukung kebutuhan dalam negeri dengan membuat program pengembangan kedelai.
“Sentra kedelai di Boyolali tersebar di Kecamatan Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, Simo, dan Sambi,” kata dia.
Bambang mengatakan pada 2020, luas panen tanaman kedelai diperkirakan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang 695 ha dengan produksi 703 ton.
“Kami perkirakan luas panen kedelai tahun ini, bisa mencapai 1.205 ha dengan produksi mencapai 1.807,5 ton hingga akhir 2020. Realisasi luas tanam tanaman kedelai hingga Juli 2020, mencapai 510 ha,” kata Bambang.
Kendati demikian, pemerintah telah menyiapkan kiat untuk ikut mendukung kelompok tani dalam pengembangan tanaman kedelai dengan menyediakan benih unggul dan membantu pemasarannya dengan menghubungkan petani kedelai dengan pembeli.
“Kami berharap petani ke depan lebih meningkatkan cara bercocok tanam tanaman kedelai. Sambil melihat daerah lain yang hasilnya bagus, ditiru dan menerapkan, sehingga nanti hasil kedelai ini semakin bagus,” tutur Bambang Jiyanto.
Babinsa Banyusri juga menyambut baik apa yang telah diupayakan pemerintah terhadap petani, khususnya petani kedelai di Desa Banyusri maupun desa lainnya di Kecamatan Wonosegoro.
“Kami akan selalu mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan hasil panen kedelai dan turut mendampingi kegiatan petani di Desa Banyusri.”ucap Babinsa (Agus Kemplu)