BOYOLALI (lintasjatimnews.com) – Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar menjadi Narasumber pada kegiatan Pemberdayaan Kelembagaan Sumber Daya Air Srawung lan Rembug “Jogo lan Noto Waduk Cengklik bersama masyarakat” di Gedung Graha Tirta BBWSBS Kartosuro dan dihadiri 80 orang, Rabu (26/08/2020).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi dan permasalahan di Waduk Cengklik serta pentingnya peran serta dan kepedulian masyarakat dalam penyelamatan dan pelestarian sumber daya air, sehingga hasil kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan ide-ide kedepannya dalam rencana program penataan dan pengembangan kawasan di Waduk Cengklik.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo/ BBWS BS Dr. Ir. Agus Rudiyanto M. Tech, Dinas PUPR Kab. Boyolali, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab. Boyolali, Dinas Petemakan dan Perikanan Kab. Boyolali, Fakultas Tehnik UNS dan UMS, Kecamatan Ngemplak Kab. Boyolali, Polsek Kec. Ngemplak Kab. Boyolali serta Perwakilan masyarakat sekitar Waduk Cengklik.
Pada kesempatan tersebut Komandan Korem 074/Warastratama menyampaikan bahwa Dalam UU no 34 tahun 2004 pasal 7 ayat 2 selain tugas pokok militer, TNI juga bertugas untuk membantu masyarakat dalam kegiatan SAR dan dalam manajemen penanggulangan bencana yang di ajarkan kepada kami yaitu Mitigasi (pencegahan). Karena tanpa kita sadari, bencana dan kerusakan alam bisa terjadi karena sifat lalai manusia.
“Seperti yang saat ini terjadi, Waduk cengklik sudah mengalami kekurangan Debit air. Faktor penyebabnya antara lain karena keramba-keramba liar yang dibuat oleh manusia yang tidak bertanggung jawab,” kata Kolonel Inf Rano Tilaar.
Ditambahkan Danrem, dulu Waduk ini mampu mengairi sawah di 3 Kabupaten Boyolali, Karanganyar dan Solo karena debit nya yang begitu meluap. Namun sekarang waduk Cengklik ini sudah mengalami kekurangan debit air yang tertutup dengan tanaman enceng gondok.
“Oleh karena itu, kita sebagai Aparat teritorial harus bisa membantu dalam pembersihan waduk cengklik ini” jelas Kolonel Inf Rano Tilaar.
Danrem juga sudah memerintahkan kepada Dandim 0724/Boyolali untuk melaksanakan forum- forum diskusi dengan warga masyarakat di sekitar waduk cengklik agar tidak membangun kios – kios di badan bendungan waduk karena kios-kios tersebut bisa menyebabkan retak nya bendungan/waduk.
“Semua itu adalah upaya kita semua, agar waduk cengklik dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu sebagai tempat penampungan air sekaligus sumber air yang menyuplai sawah dan kebutuhan masyarakat sekitar,” pungkas Danrem. (Arda 72 Pendim Surakarta)