JAKARTA lintasjatimnews – Indonesia berduka menuju akhir tahun 2025, tepatnya pada medio November, bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh curah hujan ekstrem dan kondisi struktur ekologi yang rentan, terjadi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.(26/12/25).
Rentetan bencana berupa banjir bandang dan longsor sejak akhir November hingga Desember 2025 menelan ratusan korban jiwa, merusak puluhan ribu rumah, memaksa ribuan warga mengungsi, ratusan hektar sawah, perkebunan, dan tambak rusak, serta menenggelamkan sembilan desa dan ratusan desa lainnya rusak.
Selain rumah dan kantor desa, fasilitas seperti jembatan, sekolah, serta infrastruktur jalan juga mengalami kerusakan signifikan. Hal ini menghambat distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat di daerah terpencil.
Bencana Ekologi di Sumatera menjadi pengingat para pemimpin bangsa, pengusaha, dan masyarakat akan arti penting menjaga keseimbangan alam.
Apalagi, Pemerintah Prabowo Subianto menitik beratkan pembangunan dari bawah, dari desa untuk pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan, sebagaimana yang dituangkan dalam Asta Cita.
🎙 Narasumber:
- Yahdil Abdi Harahap, S.H, M.H
(Staf Khusus Menteri Desa dan PDT RI) - KRAT Yani Setyadiningrat, S.Sos., M.M.
(Ketua Umum Asosiasi Forum BUMDes Indonesia) - TOHENDA, S.H, M.H
(Praktisi Hukum – Peneliti Swarna Dwipa Institute) - Febby Lintang, S.Sos
(Peneliti Swarna Dwipa Institute) - Sukma Widyanti, M.Si
(Sosiolog)
🎤 Moderator:
Frans Immanuel Saragih, S.Sos, M.I.Kom
(Founder Swarna Dwipa Institute)
📅 Minggu, 28 Desember 2025
⏰ 13.00 – 16.00 WIB
📍 G-Meeting
Google Meet joining info
Video call link: https://meet.google.com/agy-gwav-poc
☎️ Narahubung Firmatus Dedy +62 815-6398-8891
📌 Terbuka untuk umum dan mendapatkan e-sertifikat
Mari bergabung dan menjadi bagian darib upaya pemulihan desa pasca bencana di Sumatera.
Reporter: Irma








