LAMONGAN lintasjatimnews – Ilmu adalah cahaya, dan majelis ilmu adalah tempat di mana cahaya itu bersinar.
Dalam kehidupan seorang muslim, menghadiri majelis ilmu bukan sekadar aktivitas intelektual, tetapi juga bentuk ibadah yang mengangkat derajat dan membersihkan hati.
Majelis ilmu adalah taman surga di dunia — tempat bertemunya hati yang ikhlas, akal yang haus pengetahuan, dan niat yang tulus untuk mendekat kepada Allah Swt
Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Mujadilah [58] : 11 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
Ayat ini menegaskan bahwa ilmu bukan hanya memperluas wawasan, tetapi juga mengangkat martabat manusia di sisi Allah.
Orang yang menghadiri majelis ilmu berarti sedang menapaki jalan kemuliaan yang dijanjikan oleh-Nya.
Pahala dan Keutamaan yang Luar Biasa
Rasulullah Saw memberikan gambaran yang sangat indah tentang keutamaan menghadiri majelis ilmu. Dalam hadis riwayat Muslim, beliau bersabda “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR. Muslim, no. 2699)
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap langkah menuju majelis ilmu bernilai ibadah.
Bahkan perjalanan, waktu, dan tenaga yang dikerahkan untuk menuntut ilmu akan menjadi saksi amal kebaikan di akhirat kelak.
Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw bersabda “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan meliputi mereka, para malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya.”(HR. Muslim, no. 2699)
Hadis ini menegaskan bahwa kehadiran di majelis ilmu membawa empat keberkahan besar: ketenangan hati, rahmat Allah, perlindungan malaikat, dan kemuliaan di sisi Allah Swt
Majelis Ilmu : Taman Surga di Dunia
Rasulullah Saw juga menggambarkan majelis ilmu sebagai taman surga yang bisa dinikmati di dunia. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, beliau bersabda “Apabila kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah.”
Para sahabat bertanya, “Apa itu taman-taman surga, wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab, “Majelis-majelis ilmu.” (HR. Tirmidzi, no. 3510)
Ungkapan “taman surga” menunjukkan betapa berharganya keberadaan majelis ilmu di muka bumi. Di dalamnya, seorang hamba mendapatkan ketenangan, pencerahan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri.
Ilmu yang Menghidupkan Hati
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah pernah berkata “Barang siapa yang menginginkan dunia, maka hendaklah ia berilmu; dan barang siapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah ia berilmu; dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia berilmu.”
Kata-kata bijak ini menegaskan bahwa ilmu adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang yang menghadiri majelis ilmu sejatinya sedang memberi makan jiwanya dengan gizi rohani, menenangkan hati dari kesibukan dunia, dan memperbaiki hubungan dengan Allah Swt
Menghadiri majelis ilmu bukan hanya tentang duduk dan mendengarkan, tetapi juga tentang membuka hati dan niat.
Niatkan karena Allah, bukan sekadar ingin tahu atau ingin terlihat alim. Sebab, sebagaimana sabda Rasulullah Saw “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, siapa pun yang datang ke majelis ilmu dengan niat tulus karena Allah, akan mendapat limpahan pahala dan keberkahan yang luar biasa.
Mari jadikan setiap langkah menuju majelis ilmu sebagai langkah menuju cahaya hidayah. Di sana kita belajar, memperbaiki diri, dan mendekat kepada Allah Swt. Dengan majelis ilmu adalah tempat di mana hati dibersihkan, iman diperkuat, dan jiwa ditumbuhkan dalam ridha Ilahi.
“Barang siapa menghadiri majelis ilmu, maka ia sedang duduk di taman surga di dunia.” Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan yang mencintai ilmu, menghadiri majelis ilmu, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter Fathurrahim Syuhadi