Hj. Hikma Linda, S.Pd.I., M.Pd.Gr: Perjalanan Hidup, Pengabdian, dan Keteguhan Hati Sang Pendidik

Listen to this article

BENGKULU lintasjatimnews – Di balik setiap pendidik yang hebat, selalu ada kisah panjang penuh perjuangan, pengorbanan, dan tekad yang membaja. Begitu pula perjalanan hidup Hj. Hikma Linda, S.Pd.I., M.Pd.Gr., seorang guru inspiratif asal Bengkulu Utara yang lahir di Semendo pada 10 Agustus 1985. Dari sebuah desa kecil, beliau menapaki jalan panjang menuju dunia pendidikan, dengan semangat yang tak pernah padam meski berbagai ujian hidup menghadang.

Sejak kecil, Hikma Linda telah ditempa dalam suasana sederhana di Bengkulu Utara. Pendidikan dasar hingga SMA ia jalani di daerah kelahirannya, dengan semangat belajar yang tinggi meskipun keterbatasan sering kali menjadi teman sehari-hari. Lulus SMA, ia memutuskan melanjutkan pendidikan D2 PGMI ke STAI Paron Ngawi, sebuah pilihan yang membuktikan bahwa tekadnya untuk menuntut ilmu lebih besar daripada keterbatasan materi yang dimiliki.

Perjalanan akademiknya kemudian berlanjut ke STAIN Kediri Jawa Timur, di mana ia menuntaskan pendidikan sarjana. Tugas akhir yang ia susun berjudul “Pembentukan Karakter Religius Melalui Thariqah Zadziliyah di Pondok Pesantren Jombang” menjadi bukti kecintaannya pada bidang pendidikan karakter dan nilai religiusitas. Dari sinilah terlihat arah perjuangan hidupnya: mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam iman dan moral.

Masa kuliah menjadi fase paling berat sekaligus berharga dalam hidupnya. Demi bisa tetap bertahan dan menempuh pendidikan, ia bekerja keras di berbagai tempat. Hikma Linda pernah menjadi pengasuh, membantu di Puskesmas. Mencuci piring di warung bakso hanya demi bisa makan, bekerja di usaha fotokopi, hingga membersihkan pondok pesantren agar mendapat tempat tinggal gratis. Semua itu dilakukannya tanpa keluh kesah, karena satu keyakinan selalu menuntun langkahnya: ilmu adalah jalan menuju kesuksesan.

Keteguhan dan kesabaran inilah yang kelak membentuk karakter tangguhnya. Ia percaya bahwa sukses bukanlah tentang apa yang tampak di puncak, melainkan bagaimana seseorang berproses melewati rintangan. Moto hidupnya adalah: “Jangan melihat seseorang saat dia sukses, tapi lihatlah bagaimana dia berproses untuk mencapai kesuksesan.”

Karier Awal sebagai Guru

Setelah menyelesaikan pendidikannya, tahun 2010 menjadi titik awal kariernya sebagai pendidik. Ia diterima mengajar di Sekolah Taruna Imani Yogyakarta yang berlokasi di daerah Kaliurang. Namun, jalan hidup membawanya kembali ke Bengkulu setelah menikah dengan Rahmatullah Ahda, M.Pd., pada tahun 2011. Di Bengkulu, ia memulai pengabdian sebagai guru honorer di SMK Negeri Lebong Tengah.

Kesungguhannya mengajar membawa hasil pada tahun 2013. Ia memberanikan diri mengikuti seleksi CPNS di Kabupaten Bengkulu Utara dan dinyatakan lulus. Penempatan pertamanya di SMP Negeri 1 Puti Hijau, sebuah sekolah di daerah pelosok. Meski jauh dari kenyamanan, ia tetap menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Namun, karena faktor kesehatan orang tua, ia mengajukan pindah tugas dan akhirnya ditempatkan di SMA Negeri 4 Bengkulu Utara, tempat ia mengabdi hingga kini.

Dalam perjalanan hidupnya, dukungan keluarga, terutama sang suami, menjadi kekuatan besar. Dari pernikahannya, ia dikaruniai dua putri yang kini tengah menempuh pendidikan: Syalwa Khairunnisa yang bersekolah di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, serta Syafania Adzkiya Khairunnisa yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SD IT Darul Fikri. Bagi Hj. Hikma Linda, mendidik anak-anaknya adalah bagian dari pengabdian yang sama mulianya dengan mengajar di sekolah.

Meskipun sudah berkeluarga, ia tidak pernah memadamkan cita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Awalnya, keinginannya adalah menjadi dosen, namun jalan hidup menuntunnya untuk tetap berada di jalur guru. Cita-cita menyelesaikan S2 ia simpan rapi dalam hati hingga akhirnya kesempatan itu datang. Pada ulang tahun pernikahan yang ke-14, sang suami menghadiahkan sebuah peluang besar: kuliah di Unissula Semarang melalui program RPL. Hadiah itu menjadi momentum yang membangkitkan kembali impiannya.

Menjadi Magister Pendidikan

Dengan penuh semangat, ia menempuh pendidikan S2 di Unissula Semarang pada program Magister Pendidikan Agama Islam. Tugas akhir yang ia kerjakan berjudul “Pengembangan Karakter Religius Peserta Didik Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Se-Kabupaten Bengkulu Utara.” Penelitian ini menunjukkan kepeduliannya pada pendidikan karakter berbasis Pancasila yang selaras dengan nilai religius, suatu gagasan yang relevan untuk menjawab tantangan zaman.

Kini, Hj. Hikma Linda bukan hanya seorang guru, melainkan sosok yang merepresentasikan perjuangan tanpa henti. Dari desa kecil, kerja keras, hingga pengabdian tulus, semua menjadi potret nyata bahwa pendidikan adalah jalan panjang yang memerlukan ketekunan dan pengorbanan. Ia tetap berpegang pada prinsip hidupnya bahwa kesuksesan bukanlah hadiah instan, melainkan hasil dari proses panjang yang penuh dengan doa, usaha, dan pengorbanan.

Biografi Hj. Hikma Linda, S.Pd.I., M.Pd.Gr. adalah sebuah kisah yang sarat inspirasi. Ia adalah contoh nyata bahwa seorang guru bukan hanya pengajar di ruang kelas, tetapi juga teladan tentang bagaimana menghadapi kesulitan hidup dengan sabar dan ikhlas. Melalui perjuangannya, ia ingin mengajarkan kepada generasi muda bahwa pendidikan adalah jalan untuk meraih masa depan yang lebih baik, dan bahwa setiap proses menuju kesuksesan adalah anugerah yang harus disyukuri.

Reporter Fathurrahim Syuhadi