MADIUN lintasjatimnews – Perlombaan bagi santri bukan sekadar ajang mencari penghargaan, melainkan juga sarana mengukur untuk kemampuan, membentuk karakter, serta mengasah potensi diri. Demikian disampaikan Ustadz A. Khoirur Roziqin, S.Pd, M.Pd, C.SQ Direktur dan Pengasuh Khairunnas Islamic Boarding School (IBS) Madiun, Senin (29/9/2025)
Semangat itu diarahkan dengan strategi yang jelas, guna menyiapkan santri agar mampu berprestasi lahir dan batin. Komitmen ini menjadi semangat kami semua untuk totalitas berlomba-lomba dalam kebaikan.
Lebih lanjut, alumni Pasca Sarjana Unissula Semarang ini mengatakan Khairunnas IBS yang didirikan sejak 2018 ini mengenalkan konsep pembinaan yang dirangkum dalam akronim P-R-E-S-T-A-S-I. Strategi ini menjadi panduan praktis agar santri tetap fokus, terarah, dan mampu memadukan potensi dengan spiritualitas.
P — Pantang Menyerah
Santri didorong untuk istiqamah menghadapi kegagalan. Kekalahan bukan akhir, melainkan ruang belajar. Di Khairunnas IBS Madiun, pembina ekstrakurikuler beserta jajaran Ustadz/Ustadzah rutin mengajak santri mencatat kesalahan, membuat learning log, dan menyiapkan langkah perbaikan.
R — Rajin Belajar
Konsistensi lebih penting daripada belajar mendadak. Santri Khairunnas IBS Madiun banyak diarahkan untuk membuat jadwal rutin yang seimbang antara hafalan di pondok, pelajaran umum, dan latihan lomba.
E — Efektif Gunakan Waktu
Dengan sistem time blocking, pembina dan jajaran guru menekankan manajemen waktu yang produktif. Santri dilatih mengenali jam fokus terbaik, terutama penggunaan waktu dalam kegiatan belajar antara sekolah dan pondok.
S — Siap Bertanya
Keberanian bertanya dianggap bagian dari kecerdasan. Santri Khairunnas IBS Madiun dibimbing agar kritis dan berani mencari jawaban dari guru maupun pembina lomba.
T — Tekun dan Teliti
Prestasi tidak hanya dilihat dari hasil semata namun juga ditentukan oleh detail. Santri dilatih mendengarkan rekaman suara mereka sendiri, menilai dari rubrik penilaian lomba, evaluasi berjenjang, hingga membiasakan ketelitian dalam naskah maupun hafalan tugas lomba.
A — Aktif Berorganisasi
Selain individu, santri juga dilatih untuk aktif dalam organisasi dan ekstrakurikuler. Dengan adanya Organisasi Siswa Intra Pondok (OSIP) menjadi wadah yang baik juga untuk kesempatan organisasi santri. Hal ini memperkuat kemampuan komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan.
S — Sehat Jasmani Rohani
Khairunnas IBS menekankan pola hidup sehat dengan olahraga, gizi seimbang, dan ketenangan spiritual. Persiapan lomba selalu dipadukan dengan istirahat cukup serta kecukupan nutrisi untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan mereka.
I — Ingat Berdoa
Ditambahkan Khoirur Roziqin bahwa sebagai pesantren, Khairunnas IBS Madiun menekankan doa sebagai pengikat seluruh usaha. Setiap sesi latihan selalu dibuka dengan niat yang jelas dan ditutup dengan doa bersama.
Tentu, melalui pembinaan yang menyeluruh, Khairunnas IBS Madiun berkomitmen menyiapkan santri tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh menghadapi kompetisi di berbagai bidang.
“Semoga ikhtiar ini menjadi bekal santri untuk terus mengharumkan nama pesantren dan bangsa,” pungkas penulis buku Cerdas Khairunnas ini
Reporter Fathurrahim Syuhadi