Dr. Hj. Nurotun Mumtahanah, S.Ag, M.Pd.I : Kisah Inspiratif Perempuan Mengabdi untuk Pendidikan dan Umat

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Dr. Hj. Nurotun Mumtahanah, S.Ag., M.Pd.I menjadi sosok perempuan inspiratif di dunia pendidikan, sosial, dan dakwah. Ia lahir di Surabaya, 5 Januari 1976, dari pasangan ulama karismatik KH. Muhajir Alwi (almarhum) dan Nyai Hj. Mu’awanah (almarhumah), yang dikenal masyarakat dengan julukan Singa Podium berkat kepiawaiannya dalam berdakwah.

Jejak darah ulama itu mengalir dalam diri Nurotun Mumtahanah yang biasa dipanggil Mumun. Ia sejak muda menapaki jalan ilmu dan perjuangan khidmah keumatan.

Perjalanan akademiknya ditempuh mulai dari SDN Alon-Alon 1 Lamongan, MTs Negeri dan MA Negeri Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Menuntaskan pendidikan tinggi S1 di UIN Sunan Ampel Surabaya, Magister Pendidikan ditempuh di Universitas Islam Malang dan doktoral di UIN Sunan Ampel Surabaya

Dalam kiprahnya, pernah menjabat sebagai Rektor IAI Al Hikmah Tuban (2015–2022), dan kini menjadi Wakil Ketua Senat Universitas Al Hikmah Indonesia, Tuban. Sampai saat ini masih aktif mengajar di program sarjana dan pascasarjana.

Selain itu, juga tercatat sebagai penulis produktif dengan berbagai karya ilmiah dan buku, di antaranya Panduan Dakwah Praktis, serta puluhan artikel jurnal tentang pendidikan Islam, akhlak, hingga pemikiran tokoh-tokoh muslim.

Tidak hanya di bidang akademik, pengabdian sosialnya pun luas. Saat ini Mumun menjabat sebagai Ketua Yayasan dan Pengasuh Yatim dan Du’afa Al-Mu’awanah (YAMUNA),

Di samping itu, ia menjabat sebagai anggota Dewan Pendidikan Lamongan 2025-2030, Ketua II PW BKMM Jawa Timur, Ketua I LP3M Mubaligh Provinsi Jawa Timur, Mabinda PKC PMII Jawa Timur, Ketua Ikatan Perempuan Masjid KH. Abdurrahman Wahid Lamongan, Pembina PC JQHNU Lamongan, Pembina Komunita Pendakwah Keren Lamongan, hingga Dewan Kehormatan DPC IWAPI Lamongan.

Dalam mengarungi hidup Mumun memiliki motto hidup yakni “Dadiyo wong sing iso rumongso, Ojo dadi wong sing rumongso iso”

Dikenal rendah hati dan visioner, kesehariannya juga diisi dengan penuh cinta merawat anak-anak yatim di bawah asuhan YAMUNA. Mumun terus meneladani perjuangan kedua orang tuanya dengan mengabdikan hidupnya untuk umat, khususnya dalam pendidikan, sosial, dan dakwah.

Bersama sang suami, Dr. H. Ahmad Suyuthi, M.Ag., M.Si (alm), dikaruniai tiga putra-putri yaitu Lailatun Nur Suyuthi, M.E., Nabila Faiqoh, dan Ahmad Saiful Aulia.

Ketekunan, kecintaan terhadap ilmu, dan pengabdiannya pada masyarakat menjadikannya sosok perempuan yang layak disebut “Putri Singa Podium” meneruskan kiprah mulia ibundanya, sekaligus menginspirasi generasi penerus untuk berani berperan di ruang publik tanpa meninggalkan identitas keislaman.

Putri Singa Podium

Dengan segala kiprahnya, Mumun sering disebut sebagai “Putri Singa Podium,” sebuah julukan yang mencerminkan warisan dakwah dari ibundanya. Namun lebih dari sekadar meneruskan, ia telah menorehkan karya nyata dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah dengan pendekatan khasnya sendiri.

Ia tidak hanya mewarisi semangat orang tua saja, tetapi juga memperluas jangkauan pengabdian dengan melibatkan diri dalam organisasi, literasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Ketekunan, kecintaan terhadap ilmu, dan komitmen terhadap pengabdian menjadikan Dr. Hj. Nurotun Mumtahanah, S.Ag, M.Pd.I sosok perempuan inspiratif. Ia adalah teladan bagi generasi muda untuk berani berperan di ruang publik, mengabdi untuk umat, tanpa meninggalkan identitas keislaman.

Reporter Fathurrahim Syuhadi