BOYOLALI lintasjatimnews – Forkopimda Boyolali bersama para petani menggelar Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan daerah.
Kegiatan yang berlangsung di lahan jagung binaan masyarakat Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah, TNI-Polri, dan petani dalam menjaga ketersediaan pangan, (28/09/25).
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, SH, S.IK, MH mengapresiasi dukungan dari Bupati Boyolali, Bulog, Dinas Pertanian, dan Kodim 0724/Boyolali yang responsif dalam membantu terselenggaranya panen raya tersebut.
“Pada panen kali ini, total luas lahan yang dipanen di Kabupaten Boyolali mencapai 11,74 hektare, yang tersebar di Desa Banyusri, Desa Ngaru-Ngaru, Desa Ngenden, dan Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo,” ungkapnya.
Rosyid juga menyampaikan kabar gembira bagi petani Wonosegoro yang kini mendapat bantuan dryer jagung. “Harapan kami alat ini segera dioperasikan dan divalidasi, mengingat Wonosegoro merupakan salah satu dari empat kecamatan terbesar penghasil jagung di Boyolali. Semoga hasil panen tahun ini semakin melimpah,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Boyolali Bapak Agus Irawan, SH mengajak masyarakat untuk terus memaksimalkan potensi pertanian yang ada di setiap wilayah, tidak hanya padi dan jagung, tetapi juga komoditas lain yang memiliki prospek menjanjikan.
“Kecamatan harus mengetahui potensi wilayahnya masing-masing, mulai dari irigasi, bibit, hingga pengendalian hama. Di Boyolali bagian utara yang sebagian besar tadah hujan, kita juga berupaya menambah sumur dalam agar pertanian tetap produktif,” jelasnya.
Bupati juga berterima kasih atas keberadaan gudang penyimpanan jagung di Kecamatan Karanggede yang membantu menjaga stabilitas harga jual. “Dengan adanya gudang ini, harga dapat tetap stabil sehingga daya serap hasil panen lebih maksimal. Ke depan, pemerintah siap mendukung kebutuhan alat pertanian bagi para petani,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Dhanu Anggoro Asmoro, S.E menegaskan komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan seperti ini adalah bagian dari upaya bersama mewujudkan swasembada pangan sesuai program pemerintah. TNI berperan dalam memperluas areal tanam melalui percepatan tanam, pembukaan lahan baru, hingga pemanfaatan lahan kering dengan pompanisasi dan pipanisasi,” tegasnya.
Dhanu optimistis, kerja keras yang dilakukan secara masif hingga tingkat desa, serta dukungan penuh dari seluruh pihak, akan membawa Boyolali dan Indonesia semakin dekat dengan cita-cita swasembada pangan nasional.
Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan petani Boyolali, tetapi juga semangat kebersamaan dalam menjaga ketahanan pangan demi kesejahteraan masyarakat.
(Agus Kemplu)