Sanggar Tari Lapas Banyuwangi Meriahkan Pembukaan Banyuwangi Tempo Doeloe

Listen to this article

BANYUWANGI lintasjatimnews – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) resmi membuka event budaya bertajuk “Banyuwangi Tempo Doeloe”. Pembukaan yang berlangsung meriah itu semakin istimewa dengan kehadiran penampilan spesial dari Sanggar Tari Paswangi, yang beranggotakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Selasa (23/9).

Para penari dari Sanggar Tari Paswangi sukses memukau para tamu undangan dengan membawakan Tari Kinasih Sutra. Tarian yang merupakan karya orisinal sanggar tersebut mengisahkan tentang kekuatan cinta dan pengorbanan tak terbatas dari seorang istri kepada suaminya.

Penampilan khidmat dan penuh penghayatan mereka berhasil menyita perhatian dan decak kagum seluruh penonton yang hadir.
Kepala Lapas (Kalapas) Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menyatakan bahwa partisipasi ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan nyata dari Pemkab Banyuwangi terhadap proses pembinaan yang dilakukan di Lapas.

“Ini adalah bukti bahwa kepedulian pemerintah daerah terhadap pembinaan karakter warga binaan sangat tinggi. Selain itu, penampilan ini juga menunjukkan kreativitas yang dimiliki oleh warga binaan tidaklah padam,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wayan menyebut bahwa penampilan ini semakin menegaskan fungsi Lapas yang tidak membatasi kreativitas warga binaan, meskipun mereka berada dalam lingkungan yang terbatas.

“Kami berharap, momen ini dapat menjadi pelecut semangat bagi warga binaan untuk terus berkreasi, berkarya positif, dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat,” tambahnya.

Apresiasi tinggi juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Banyuwangi, Taufik Rohman. Ia mengaku takjub dengan kualitas penampilan yang ditunjukkan.

“Saya sangat mengapresiasi. Tarian yang dibawakan sangat memukau dan tidak kalah dengan sanggar-sanggar tari lain di Banyuwangi. Ini adalah bukti nyata bahwa talenta dan semangat berkesenian tidak terhalang oleh tembok pembatas,” ungkapnya.

Taufik juga menyampaikan kekagumannya pada berbagai inovasi pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Banyuwangi.

“Lapas Banyuwangi patut diacungi jempol. Inovasi-inovasi seperti ini sangat efektif dalam membentuk dan mengubah karakter warga binaan, sehingga mereka siap untuk berintegrasi kembali dengan masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” pungkasnya.

Event Banyuwangi Tempo Doeloe sendiri akan berlangsung selama tiga hari ke depan, menampilkan berbagai kekayaan budaya dan nostalgia masa lampau Banyuwangi. Keikutsertaan Sanggar Tari Paswangi menjadi salah satu highlight yang menyampaikan pesan tentang harapan, perubahan, dan kekuatan seni dalam proses pemulihan.

Reporter : Rio