SEMARANG lintasjatimnews – Drg Moh Baehaqi, MM MPd lulusan terbaik Magister Pendidikan Agama Islam (MPI) Unissula (Universitas Islam Sultan Agung) Semarang wafat di Rumah Sakit, Jumat siang (19/9/2025)
Sontak kabar wafatnya Dokter Gigi ini mengagetkan kolega dan civitas akademika Unissula Semarang. Begitu juga dengan para lulusan Magister Magister Pendidikan Agama Islam Unissula yang barusan diwisuda (13/9/2025)
Kabar wafatnya penyandang dua Magister ini berasal dari istrinya, Apt Muslimah MM MPd melalui stori WhatShapnya “Innalillahi telah meninggal suami saya hari ini, husnul khotimah”.
Ibu Dr Warsyaa Az Zumar dosen MPAI Unissula pada pukul 12.12 langsung bertanya di group mahasiswa “Ada yang tahu alamat Bu Muslimah”
Hamzah Farouqi teman sekelas Dokter Gigi mengungkapkan beliau meninggal di hari yang mulia yakni hari Jum’at setelah menuntaskan S2 Pendidikan Agama Islam dan mendapatkan penghargaan Mahasiswa Terbaik.
“Jum’at yang lalu beliau masih sholat Jum’at dan berdzikir di sebelah saya. Sebelum munaqosyah sayatidur bersama beliau di rumahnya, InsyaAllah min Ahlil Khoir pak drg. Moh Baehaqi,” ujarnya
Kami turut berduka cita atas meninggalnya pak drg. Moh. Baehaqi. Semoga Allah Swt ampuni segala dosanya, amal ibadahnya diterima, dilapangkan kuburnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.
“Anak-anaknya dijadikan sholeh sholehah, dbarokahkan rizki dan umurnya,” pesan ustadz yang tinggal di Madiun ini.
Sementara itu, Kyai Muhsin Baharudin Al Hafidz, S.Pd.I, M.Pd yang langsung ke rumah duka ikut memimpin doa buat almarhum Dokter Gigi Baehaqi
“Beliau adalah orang yang ramah dan sabar. Sifat dermawan dan suka membantu sesama,” ungkap lelaki kelahiran Kerangkeng, Banyumulek, Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sekarang tinggal di Purwokerto
Kematian Dokter Gigi Baehaqi ini bagi Ruslan SPd.I M.Pd teman sekelasnya diingatkan dengan firman Allah Swt dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 34 sebagai berikut “tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya,”
Drg Moh Baehaqi, MM MPd sehari harinya adalah dokter di sebuah RS dan bekerja mandiri dengan membuka praktek di rumah dibantu putranya. Di samping itu ia juga menjadi dosen di FKG Unissula Semarang. Sedangkan istinya Apt Muslimah MM MPd adalah dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Dari perkawinannya ini ia dikarunia tiga putra putri, putra pertama menjadi Dokter Gigi, putri kedua masih kuliyah di Fakultas kedokteran dan putri ketiga masih di pesantren.
Drg Moh Baehaqi, MM MPd telah meninggalkan kita semua dengan penuh kenangan. Ia dimakamkan di kampung halamannya Kota Santri Demak. Dishalatkan dan diantar ke maghbaroh oleh ratusan pentakziyah. Insya Allah husnul khotimah.
Reporter Fathurrahim Syuhadi