PRABUMULIH lintasjatimnews – Terkait Arogansi Walikota Prabumulih yang Mencopot Kepala SMPN 1. Forum Dosen Indonesia (ForDESI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas tindakan Walikota Prabumulih, Arlan, yang mencopot jabatan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, hanya karena menegur anaknya yang membawa mobil ke sekolah. Tindakan tersebut mencerminkan arogansi kekuasaan dan jelas tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin daerah yang seharusnya menjadi teladan dan pengayom masyarakat.
Bagi ForDESI, apa yang dilakukan Roni Ardiansyah semata-mata adalah bagian dari tugas mulianya sebagai seorang pendidik. Guru dan kepala sekolah memiliki kewajiban moral serta profesional untuk membimbing dan menegur peserta didik ketika ada perilaku yang tidak tepat. Teguran yang diberikan justru merupakan bentuk kepedulian, agar anak didik tumbuh menjadi generasi yang disiplin, bermoral, dan berkarakter. Sangat ironis apabila tindakan pendidik yang sesuai dengan tugasnya justru dibalas dengan pencopotan jabatan.
ForDESI menilai sikap Walikota Prabumulih ini bukan hanya melukai hati para guru, tetapi juga mencederai marwah pendidikan nasional. Jika pemimpin daerah menggunakan kekuasaan untuk mengintimidasi dan mengintervensi dunia sekolah, maka integritas pendidikan akan runtuh dan para guru akan kehilangan ruang untuk mendidik dengan penuh keberanian.
Oleh karena itu, ForDESI mendesak Walikota Prabumulih, Arlan, untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada Roni Ardiansyah, kepada para guru di Prabumulih, dan kepada masyarakat luas. Kami juga meminta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia untuk memberikan sanksi tegas dan berat kepada Walikota, agar tindakan serupa tidak terulang kembali di daerah lain.
ForDESI menegaskan komitmennya untuk terus berdiri di garda depan membela martabat guru. Tidak boleh ada satu pun pendidik di negeri ini yang merasa terintimidasi hanya karena menjalankan tugasnya. Guru adalah pilar peradaban bangsa, dan mereka harus dilindungi dari segala bentuk arogansi kekuasaan.
Dengan ini, ForDESI menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia: mari kita bersama-sama menjaga kehormatan guru, melawan segala bentuk intervensi pejabat yang merusak dunia pendidikan, dan terus menyuarakan gerakan Save Guru Indonesia.
Atas nama Forum Dosen Indonesia (ForDESI),
Dr. Sholikh Al Huda, M.Fil.I, Ketua Umum ForDESI, menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh tunduk pada kepentingan kekuasaan. Pendidikan harus merdeka, guru harus berdaulat, dan anak-anak bangsa harus dibimbing dengan benar tanpa campur tangan politik yang primitif.
Reporter: Alfain Jalaluddin Ramadlan