LAMONGAN lintasjatimnews – Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan diuji. Tidak seorang pun yang hidup tanpa cobaan, karena kehidupan sendiri adalah ladang ujian dari Allah Swt. Ujian itu bisa datang dalam berbagai bentuk, baik dalam rupa kebahagiaan maupun kesedihan.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 155)
Ayat ini menunjukkan bahwa semua manusia akan diuji dalam hidupnya. Namun ujian bukan selalu berupa kesusahan. Terkadang Allah memberi ujian dalam bentuk kenikmatan, kebahagiaan, kelapangan rezeki, kedudukan, atau kesehatan.
Di saat seperti itulah, manusia diuji sejauh mana ia mampu bersyukur. Sebaliknya, saat kesedihan menimpa, ia diuji sejauh mana ia bersabar.
Rasulullah Saw bersabda “Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin! Sesungguhnya semua urusannya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur dan itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar dan itu pun baik baginya. (HR. Muslim)
Dalam hadis ini, Nabi Saw menjelaskan bahwa orang beriman senantiasa berada dalam kebaikan, apapun keadaannya, selama ia bisa bersikap benar: syukur ketika senang, sabar ketika susah.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata “Tidak ada satu waktu pun yang berlalu dalam hidup seorang hamba kecuali ia sedang diuji. Jika ia dalam nikmat, maka ujian itu adalah syukur. Jika ia dalam musibah, maka ujiannya adalah sabar.”
Hidup ini adalah waktu yang terus berjalan. Ia tidak akan pernah kembali, dan setiap detiknya menyimpan pertanyaan kelak di hadapan Allah. Bagaimana kita mengisinya?
Maka jangan menunggu esok untuk berbuat baik. Jangan menanti kelapangan untuk memulai amal. Gunakanlah waktu sekarang untuk taat, bersyukur, dan bersabar.
Sebagaimana firman Allah “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (QS. Al-‘Ashr: 1-3)
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang beruntung adalah mereka yang menghargai waktu untuk beriman, beramal, dan saling menasihati dalam kebaikan.
Mari kita muhasabah: apakah kita telah menggunakan waktu kita untuk hal yang bermanfaat? Apakah kita telah bersyukur atas segala nikmat dan bersabar atas segala musibah?
Semoga Allah memudahkan kita dalam meluangkan waktu dan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat. Semoga kita dimampukan untuk bersyukur dalam kebahagiaan, dan bersabar dalam kesedihan. Aamiin.
Reporter Fathurrahim Syuhadi








