Hadi : Apa Yang Dilakukan Oleh FKM Sungguhlah Kenaifan Dan Petaka Yang Sedang Berlangsung

Listen to this article

SUMENEP (lintasjatimnews.com) – Bertebarnya isu terkait data fiktif yang dituduhkan kepada panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) desa Masalima, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur oleh pihak FKM sungguh sumir dan di duga kuat sarat dengan kepentingan yang berbau kebohongan dan adu domba, (9/6/2021).

Sebab, sejengkalpun pihak FKM sendiri belum mampu menyodorkan dengan jelas dan terang sebagaimana yang di minta oleh pihak panitia Pilkades. Bilamana tudingannya bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan mekanisme dan Undang – Undang yang berlaku, sehingga apa yang sudah dilakukan oleh FKM memantik tafsir dibeberapa kalangan masyarakat bahwasanya apa yg terjadi sesungguhnya tak lain merupakan suatu bentuk potret kecemasan yang berlebihan (insinuasi), dari pihaknya selaku pendukung dari salah satu bakal calon kontestan pilkades Desa Masalima yang dengan sengaja di olah untuk menciptakan isu sebagi kampanye gelap untuk menjatuhkan bakal calon lainnya. ucap Hadiyanto seorang warga desa Masalima, (9/6/2021).

” Apa yang telah dilakukan oleh rekan rekan FKM sungguhlah suatu Kenaifan dan Petaka yang sedang barlangsung. Kehadiran FKM sebagai kelompok penyokong politik Cakades Masalima harusnya memberi pencerahan kepada masyarakat bukan justru membuat langkah dan spekulasi yang tidak mendidik, memukul mundur haluan demokrasi dengan menjadikan fitnah sebagai senjata merebut kekuasaan hingga membrangus nilai nilai kemanusiaan atas nama kepentingan sesaat “, ucapnya Hadi.

Patutnya, kata Hadiyanto. FKM harus hadir sebagai wadah untuk membangun kesadaran masyarakat, akan pentingnya politik yang santun. Pesta demokrasi yang bernama pemilu harusnya ditempatkan sebagai kontestasi mulia, bukan justru menjadikannya pagelaran adu gulat yang saling menjatuhkan dan melemahkan satu sama lain.

” Pesta demokrasi adalah pesta rakyat, dimana rakyat diberikan ruang dan kesempatan untuk mendelegasikan haknya mencari pemimpin yang bijaksana bukan pemimpi yang sekedar mencari suaka menyelipkan keinginannya dengan janji palsu yang tidak beralamat “, tegas Hadi. (Hasan B)