Indonesia Emas Bukan Angan-Angan Kosong : Menyiapkan Generasi dengan Iman, Ilmu, dan Akhlak

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Indonesia Emas bukan angan-angan kosong. Menyiapkan generasi dengan iman, ilmu, dan akhlak dipandang sangatlah penting sekali demi keberlangsungan negara Republik Indonesia ini

Indonesia Emas 2045 adalah impian besar bangsa ini untuk menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur saat genap berusia 100 tahun merdeka. Tapi, visi besar itu bukanlah angan-angan kosong.

Ia hanya bisa menjadi kenyataan jika sejak sekarang kita menyiapkan generasi muda dengan iman, ilmu, dan akhlak yang mulia.

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa. Masa depan Indonesia bukan ditentukan oleh kekayaan alam semata, tetapi oleh kualitas manusianya.

Mereka yang memiliki keyakinan kepada Allah, haus akan ilmu, dan berakhlak mulia akan menjadi pelita bagi negeri ini di masa depan.

Allah Swt berfirman “Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk (QS. Al-Kahfi: 13)

Ayat ini menggambarkan bahwa anak muda yang beriman akan selalu dibimbing oleh Allah. Maka, langkah pertama untuk membangun generasi emas adalah menanamkan iman sejak dini—iman yang hidup, bukan hanya dalam ucapan, tapi tercermin dalam perilaku.

Langkah berikutnya adalah menuntut ilmu. Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan.

Ilmu akan membawa seseorang keluar dari kebodohan, ketertinggalan, dan kemiskinan. Ilmu juga menjadi bekal utama dalam membangun bangsa yang maju dan berdaya saing.

Rasulullah Saw bersabda “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga (HR. Muslim)

Namun, ilmu saja tidak cukup tanpa akhlak yang luhur. Generasi emas bukan hanya cerdas, tapi juga santun, jujur, bertanggung jawab, dan peduli pada sesama.

Ilmu tanpa akhlak adalah bencana. Sebaliknya, akhlak memperindah ilmu, dan menjadikan seseorang mulia di dunia maupun akhirat. Ilmu tanpa iman bagaikan pedang di tangan orang gila. Akhlak yang baik lebih indah daripada wajah yang rupawan.”

Untuk itu, kita semua—orang tua, guru, pemimpin, dan masyarakat—harus bergandengan tangan dalam mencetak generasi hebat. Sekolah bukan sekadar tempat belajar mata pelajaran, tapi tempat menanamkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan cinta tanah air.

Masa depan Indonesia bergantung pada investasi kita hari ini: bukan hanya pada bangunan dan jalan tol, tetapi pada hati, pikiran, dan karakter anak-anak kita. Tanpa itu, Indonesia Emas hanyalah slogan.

Dengan iman, ilmu, dan akhlak, Indonesia Emas adalah keniscayaan. Mari kita wujudkan Indonesia Emas, bukan sekadar dengan mimpi, tapi dengan tindakan nyata dalam membina generasi penerus yang unggul lahir dan batin.

Masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini dengan sungguh-sungguh. Bangsa besar bukan hanya yang memiliki sejarah panjang, tetapi yang membentuk generasi erakhlak dan berilmu.

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (HR. Ahmad)

Reporter Fathurrahim Syuhadi