PACITAN lintasjatimnews – Pagi ini Kodim 0801/Pacitan menggelar kegiatan Sosialisasi Penyerapan Gabah dan Beras Tahun 2025 bertempat di Aula Kopral Sigit Kodim 0801/Pacitan Jl. Letjend Suprapto No 42 Pacitan. Rabu (05/02/25).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kolonel Purn. Frans Thomas (LO Bulog), Letkol Arh Imam Musahirul, S.H., M.I.P (Dandim 0801/Pacitan), Bpk. Budiwan (Pimpinan Cabang Bulog Ponorogo), Bpk. Agus (Kabid Distan Pacitan), Bpk. Yudi Kahanafi (Pimpinan Cabang BRI Pacitan), Danramil jajaran Kodim 0801/Pacitan, Babinsa Kodim 0801/Pacitan, PPL se Kabupaten Pacitan, Gapoktan se Kabupaten Pacitan, dan diikuti 50 orang, sebagai penanggung jawab kegiatan Letkol Arh. Imam Musahirul, S.H., M.I.P (Komandan Kodim 0801/Pacitan).
Dalam hal ini Sambutan Letkol Arh Imam Musahirul,S.H., M.I.P Dandim 0801/Pacitan pada intinya, nenindaklanjuti perintah dari Panglima TNI mengenai tindak lanjut tentang perjanjian kerja sama antara Perum BULOG dengan TNI untuk mendukung program penyerapan gabah dan beras oleh BULOG.
“Kodim 0801/Pacitan dalam hal ini melaksanakan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani oleh Babinsa dilakukakan bersama-sama dengan petugas penyuluh pertanian”, tambah dandim.
Selanjutnya penyampaian dari Bpk. Letkol Purn Frans Thomas (LO Bulog) intinya, Terimakasih atas kehadiran bapak dan ibu kelompok tani dalam rangka sosialisasi penyerapan gabah dan beras.
“Berasarkan keputusan Badan Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan menjadi sebesar Rp. 6.500. per kilogram”, kata thomas.
Para Babinsa dan PPL agar bekerjasama dalam rangka mendampingi para petani dan kelompok tani di wilayah masing-masing.
Penyampaian selanjutnya dari Bpk. Budiwan selaku Pimpinan Bulog Cabang Ponorogo pada intinya, Beras dibeli bulog dibeli denganharga 12.000 Bulog telah melkukan penyerapan dengan 2 cara mitra kerja maupun langsung ke petani.
Gapoktan dan petani untuk daerah pacitan sudah terserap 27 ton terkendala dengan tempat penggilingan dan pengeringan karena dipacitan jumlahnya terbatas.
“Petani bisa langsung menjual hasil panen ke Bulog ataupun bisa melewati Gapoktan untuk pembayaran akan dilakukan melalui Bank BRI bagi yang belum mempunyai rekening bisa dikoordinasikan dengan BRI agar segera dibuatkan untuk pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer”,kata Budiwan.
Kondisi dilapangan untuk pacitan kondisinya berbeda untuk panen rata-rata masih menggunakan herek jadi untuk kualitas gabah masih banyak tercampur dengan kotoran sehingga masih harus diayak untuk memisahkan gabah dengan kotorannya berbeda sengan daerah ponorogo yang sudah panen dengan Combine hasil gabah sudah bersih jadi bisa langsung timbang ditempat.
Selanjutnya penyampaian dari Bpk. Agus selaku Kabid Distan Pacitan pada intinya, Untuk gabah petani pacitan biasanya dijadikan tabungan apabila ada sisa baru dijual ke tengkulak dikarenakan adanya ikatan dengan pinjaman untuk masa sebelum panen.
Untuk wilayah pacitan lokasi panen tersebar di bebrapa tempat sehingga kesulitan untuk mengumpulkan gabah dalam jumlah banyak dan juga membutuhkan banyak biyaya untuk transportasi.
“Dalam rangka memenuhi serapan gabah kita akan mendata siapa saja yang panen dan akan menjual kepada Bulog dengan lokasi sawah yang 1 lokasi dengan luas sekitar 10 hektar,”kata Agus selaku Kabid Distan pacitan.
Selanjutnya penyampaian terakhir dari Bpk. Yudi Kahanafi Pimpinan cabang BRI Pacitan pada intinya, Tahap pengadaan menggunakan fasilitas kredit BRI 3 T untuk prosesnya masih dikementrian tetapi untuk dana sudah ada di BRI jadi bapak-bapak petani tidak usah khawatir.
Kemudian Metode pembayaran yang akan dilakukan dengan cara transfer maupun tunai melalui satgas pangan.
Kendala yang ada di pacitan adalah tempat oven untuk pengeringan dan transportasi, untuk itu BRI menyediakan fasilitas kredit apabila ada yang berminat untuk membuka tempat oven ataupun jasa transportasi, Untuk wilayah pacitan siap mendukung dengan tersebaranya 17 unit kerja di wilayah kabupaten pacitan”,tutup Yudi.
Reporter: priyo