INDRAMAYU lintasjatimnews – Pondok Pesantren Al-Zaytun mendapat sorotan positif dari Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA. Sorotan kali ini terkait dengan sistem pengelolaan dapurnya yang dianggap sebagai contoh ideal dalam penyediaan makanan bergizi secara massal.
Menurut Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 yang turut mendirikan dan mengelola SMA Plus Provinsi Riau tahun 1997-2002, sebuah sekolah yang sejak awal menerapkan sistem pendidikan berasrama ini, model pengelolaan dapur Ma’had Al-Zaitun dinilai sangat relevan untuk dijadikan referensi dalam implementasi program Dapur Makan Bergizi Gratis (Dapur MBG). Sebagaimana diketahui bahwa salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto saat ini adalah pemberian makanan bergizi gratis bagi semua anak Indonesia, ibu hamil dan menyusui. Tugas ini dibebankan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yang langsung di bawah kendali Presiden, dalam rangka menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat.
Wilson Lalengke mengaku sangat kagum dan mengapresiasi sistem pengelolaan dapur Pesantren Al-Zaitun yang telah berjalan dengan efisien dan terorganisir, serta profesional dan menggunakan teknologi modern yang tepat guna. Ia menegaskan bahwa model ini sungguh layak untuk dijadikan contoh real dalam program penyediaan makanan gratis yang berkualitas.
“Saya mengaminkan informasi dan tayangan yang disajikan dalam sebuah tayangan video terkait pengelolaan dapur Ponpes Al-Zaytun. Baru-baru ini, saya bersama 5 orang Tim PPWI sempat berkunjung dan melihat sendiri fakta lapangan terkait muatan di video tersebut,” demikian komentar wartawan senior itu menanggapi pertanyaan media seputar aktivitas dapur Al-Zaytun yang beredar luas saat ini, Senin (10/2/2025).
Dapur Modern dengan Standar Kebersihan dan Efisiensi Tinggi
Sistem dapur di Ponpes Al-Zaytun dikenal karena manajemen yang profesional, kebersihan yang terjaga, serta pola distribusi makanan yang terstruktur dengan baik. Dalam video YouTube yang dirilis oleh akun @LognewsTV berjudul “Makanan Bergizi AL ZAYTUN 5,4 TON BERAS PREMIUM PER TIGA HARI”, tampak jelas bagaimana dapur tersebut mampu memasak dalam skala besar dengan kualitas gizi yang tetap terjaga.
Detail Video berudul: “Makanan Bergizi AL ZAYTUN 5,4 TON BERAS PREMIUM PER TIGA HARI”; Jumlah Suka: 1,3 ribu, Jumlah Penayangan: 14.837, Tanggal Rilis: Jumat, 31 Januari 2025, Link Video di sini: https://www.youtube.com/watch?v=LlU_0JxQfRg.
Dalam video tersebut dijelaskan bahwa setiap hari dapur Ponpes Al-Zaytun memasak lebih dari 8.000 porsi makanan, yang disajikan tiga kali sehari. Selain itu, dapur ini juga bertugas menyediakan makanan ringan atau snack setiap harinya sebagai asupan tambahan bagi para santri dan civitas akademika. Sistem yang dijalankan secara mandiri ini memastikan bahwa kualitas gizi tetap terjaga dan distribusi makanan berjalan dengan lancar.
Aspek Unggulan dalam Pengelolaan Dapur Ponpes Al-Zaytun
Beberapa faktor yang membuat pengelolaan dapur ini layak dijadikan referensi, antara lain:
- Manajemen stok bahan baku yang efisien, memastikan ketersediaan bahan makanan berkualitas secara berkelanjutan.
- Proses memasak yang higienis dan modern, menggunakan peralatan yang bersih dan moderen serta tenaga kerja yang terlatih.
- Sistem distribusi makanan yang efektif, memastikan setiap santri mendapatkan porsi makanan yang cukup dan seimbang.
Selain itu, semua bahan makanan yang disediakan merupakan hasil panen dan pengolahan dari lahan yang dikelola secara mandiri oleh pengurus Ponpes Al-Zaitun. Seluruh areal kompleks seluas 1500 hektar merupakan lahan penyemaian berbagai tumbuhan untuk bahan bakanan, seperti padi-padian, sayur-mayur, buah-buahan, peternakan ikan, kambing, ayam, sapi, dan kerbau.
Singkatnya, semua bahan makanan yang disediakan adalah hasil produksi sendiri secara mandiri, tidak tergantung atau berbelanja bahan makanan dari luar Ponpes. Dengan demikian, seluruh bahan pangan dapat dikontrol kualitas dan kecukupan gizinya serta terhindar dari faktor bahan kimia yang sering ditemukan di bahan makanan pada umumnya.
Dengan sistem yang demikian baik, model ini dapat menjadi acuan bagi berbagai program dapur sosial, terutama dalam upaya penyediaan makanan sehat bagi anak-anak yang sedang bertumbuh, kelompok rentan dan masyarakat yang membutuhkan.
Inspirasi bagi Program Dapur Makan Bergizi Gratis BGN
Program Dapur Makan Bergizi Gratis yang dikelola BGN memiliki tujuan mulia dalam menyediakan makanan sehat untuk anak-anak. Dengan mencontoh sistem dapur Ponpes Al-Zaytun, program ini dapat lebih efektif dalam manajemen operasional, efisiensi bahan pangan, serta memastikan setiap orang mendapatkan makanan yang bergizi.
Kesuksesan dapur Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin oleh Syech Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang membuktikan bahwa dengan sistem yang tepat, penyediaan makanan dalam jumlah besar tidak harus mengorbankan kualitas dan gizi. Apresiasi dari PPWI terhadap pengelolaan dapur ini semakin mengukuhkan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga inovasi dalam manajemen sumber daya yang bermanfaat luas.
Semoga inspirasi dari Ponpes Al-Zaytun ini dapat diterapkan dalam berbagai program sosial di Indonesia, terutama dalam upaya menekan angka kekurangan gizi dan membantu masyarakat mendapatkan akses makanan sehat dan bergizi secara murah.
(SDA/Red.)