LAMONGAN lintasjatimnews – Rapat Koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Kabupaten Lamongan yang diadakan di SMP Negeri 1 Kembangbahu pada pekan akhir Januari 2025 ini mengangkat berbagai isu penting terkait pendidikan di Kabupaten Lamongan. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah Kepala Sekolah, pengawas, serta dinas terkait, dan membuka ruang bagi diskusi mendalam mengenai tantangan serta kebijakan pendidikan di tahun 2025.
Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Sri Utami, S.Pd. M.Pd. mendapatkan kesepmapatan awal memberikan sambutan pembinaan. Dalam sambutannya, Utami, panggilan akrab alumni SPG Negeri 1 Lamongan tahun 1987 ini, menyoroti beberapa isu sosial yang berpengaruh pada dunia pendidikan di Lamongan. Salah satunya adalah maraknya kasus kekerasan di kalangan siswa, seperti pembunuhan dan pemukulan, yang seringkali berujung pada tuduhan terhadap lembaga pendidikan. Utami juga mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kasus perceraian di kalangan masyarakat Lamongan yang mencapai 25%, dengan faktor-faktor seperti perselingkuhan, ekonomi, dan KDRT sebagai penyebab utamanya.
Selain itu, ia menyebutkan peningkatan kasus perkawinan dini yang diakibatkan oleh pergaulan bebas dan kekhawatiran terhadap zina. Utami menegaskan bahwa edukasi dan keterlibatan aktif wali murid melalui komite sekolah menjadi hal yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Oleh karena itu ia berharap agar kepala sekolah aktif membangun sinergi dengan wali murid dan komite ekolah.
Lebih lanjut, Utami juga mengingatkan mengenai rencana pelarangan penggunaan handphone di sekolah dan pentingnya kedisiplinan serta akhlakul karimah dalam membentuk karakter siswa dan tenaga pendidik. Ia mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lamongan. Terkait pelarangan pennggunaan handphone di sekolah dalam waktu dengan dikeluarkan surat edarannya.
Di akhir sambutannya, Utami menginformasikan bahwa mulai tahun 2025, pencairan Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) akan kembali dilakukan melalui Bank Jatim.
Sementera itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Ir. Munif Syarif, dalam sambutan motivasinya, memberikan apresiasi atas kinerja semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan pendidikan di Lamongan pada tahun 2024. Ia berharap agar di tahun 2025, setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dapat terus berinovasi dan bekerja lebih baik, dengan prinsip kerja yang mencakup kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
Munif juga menyoroti fenomena perundungan yang terjadi di Lamongan dan mengungkapkan bahwa salah satu faktor terbesar terjadinya perundungan adalah ketidakmampuan sebagian guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Ia menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendalam untuk mencegah hal tersebut.
Ia mengajak semua pihak untuk selalu berpositif thinking dan menjaga amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab. Dalam kaitannya dengan program Paduraksa, Munif menegaskan pentingnya penguatan kebijakan Menteri Pendidikan terkait tujuh kebiasaan anak Indonesia, yang harus diperkuat di setiap lembaga melalui keterlibatan orang tua dan komite sekolah. Untuk mendoorong sekolah agar cepat ergerak menyukseskan program padiraksa, tahun 2025 ini, Dinas pendidikan akan melakukan evaluasi dan penilaian terlaksananya program paduraksa di sekolah.
Menyinggung pengelolaan dana BOS, Munif mengingatkan agar dana BOS direncakan dan dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan efisien. Ia menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa kehadiran pihaknya di sekolah-sekolah diharapkan menjadi motivasi bagi setiap lembaga pendidikan untuk terus berbenah demi menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua siswa dan jangan dijadikan beban.
Rapat ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kebijakan pendidikan dan berbagai tantangan yang dihadapi, serta mencari solusi bersama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Lamongan.
Rapat Koordisi MKKS SMP Negeri Lamongan dihadiri seluruh kepala SMP Negeri di Kabupaten Lamongan sebanyak 48 kepala sekolah. Hadir pula dalam Rakor tersebut, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Nuanggal Isabandi, S.Pd., M.Pd., Koordinator Pengawas, Drs. Jumaidi, M.Pd., dan Dram Anna Mifasiro Hayati, M.Pd., Pembina SMP Negeri 1 Kembangbahu.
Dalam sambutannya, kepala SMP Negeri 1 Kembanbahu Ibnu Yaqson, S.Pd. M.Pd. menyamapaikan uacapan terima kasih atas kehadran para pejabat teras Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dan seluruh rekan kepala SMP Negeri Lamongan.
Reporter: M. Said