MALANG (lintasjatimnews.com) – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Program ini merupakan tindak lanjut dari konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan mendorong proses pembelajaran yang semakin otonom dan fleksibel.(09/05/2021)
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Prof. Ir. Nizam mengatakan bahwa “Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah salah satu bentuk upaya untuk membangun pemahaman tentang Indonesia lebih dalam, dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meninggalkan kampusnya selama satu semester untuk mengeksplorasi keragaman nusantara serta kesempatan mempunyai teman, kerabat, dan saudara baru di tempat pertukaran tersebut.” Tidak hanya itu, mahasiswa juga akan memperkuat dan memperluas kompetensi akademiknya melalui program ini di Perguruan Tinggi terpilih.
Pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan antar pulau, “Pertukaran ini dari satu kampus ke kampus lain, tetapi harus pindah pulau, misalnya mahasiswa dari Pulau Jawa satu semester di Pulau Nusa Tenggara,” ujar Proff Nizam. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem juga mengatakan demikian, “Ketika menjadi peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini, mahasiswa akan mendapatkan 20 sks dari mata kuliah dan kegiatan kebudayan. Selama satu semester, mahasiswa akan berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya untuk mengeksplorasi kebudayaan daerah tujuannya, memperkenalkan kebudayaan asalnya, dan mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi penerima.”
Proff Nizam pun menjelaskan bahwa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini memungkinkan terjadinya pertukaran mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri ke Perguruan Tinggi Swasta dan sebaliknya. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa dari semester tiga hingga semester 8. Terkait dengan 20 sks yang dapat diambil oleh mahasiswa, Mendikbud memaparkan lebih lanjut, “Kami menyarankan mahasiswa mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan oleh Perguruan Tinggi penerima. Namun, jika masih ada mata kuliah wajib yang harus dituntaskan di Perguruan Tinggi asal atau jika mahasiswa tertarik untuk mengambil mata kuliah unggulan di Perguruan Tinggi lain, hal tersebut memungkinkan melalui pembelajaran daring.”
Eksplorasi keragaman dibuat melalui Modul Nusantara untuk menunjukan secara nyata kekayaan nusantara sebagai kebanggan dan jati diri bangsa. Modul Nusantara berupa modul-modul kegiatan yang terdapat empat jenis kegiatan utamanya. Pertama, Kegiatan Kebhinekaan dimana mahasiswa mengeksplorasi keragaman di daerah Perguruan Tinggi penerima. Kedua, Kegiatan Inspirasi yaitu melakukan diskusi dengan figur-figur inspiratif daerah. Ketiga, Kegiatan Refleksi dengan membuat resume dari pengalaman Kegiatan Kebinekaan dan Inspirasi. Keempat, Kontribusi Sosial dengan melaksanakan kegiatan sosial yang memberikan kontribusi kepada masyarakat di daerah Perguruan Tinggi penerima.
Perguruan Tinggi yang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka akan mendapat dukungan untuk mencapai Indikator Kerja Utama (IKU) 2 untuk PTN dan IKU 3 untuk PTS. Sementara, dosen yang berpartisipasi dalam program ini akan mendapatkan sertifikat penghargaan, insentif bagi dosen pengembangan Modul Mata Kuliah dan Modul Nusantara, dan kesempatan mengeksplor keilmuannya di tingkat nasional.
Linimasa Pertukaran Mahasiswa Merdeka dimulai dengan pendaftaran Perguruan Tinggi dan dosen pekan depan pada tanggal 19-28 April 2021. Dilanjut dengan penyeleksian dosen Modul Nusantara pada bulan Mei 2021. Informasi lengkap mengenai timeline tanggal program Pertukaran Mahasiswa merdeka dapat diakses melalui laman .
Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso menyampaikan dukungannya kepada program ini, “Kami mendorong untuk aktif terlibat untuk menyukseskan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang disupport oleh LPDP.”
Nadiem Makariem berpesan, “Kepada Bapak/Ibu Pimpinan Perguruan Tinggi untuk mendorong sebanyak mungkin dosen untuk mendaftarkan mata kuliah terbaiknya dan tidak melarang jika ada mahasiswa yang ingin berpartisipasi dalam program ini serta jangan sampai ada mahasiswa yang dipersulit dalam konversi dan pengakuan sksnya.”
“Kami yakin dukungan penuh dari Bapak/Ibu Pimpinan Perguruan Tinggi akan membawa kelancaran dan keberhasilan pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Mari bersama-sama membangun penerus bangsa yang cerdas serta memiliki rasa kecintaan dan kepedulian untuk melestrasikan keragaman kebudayaan,” tutup Mendikbud. (Azizah/AKADEMIK KEMENTRIAN PENDIDIKAN BEMFA MIPA UM 2021)