MALANG (lintasjatimnews.com) – Pandemi Covid 19 tidak menjadi penghalang bagi mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dalam menjalankan salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yaitu “Pengabdian Kepada Masyarakat”.
Melalui Kegiatan Kuliah Keja Nyata (KKN) jenis sinambung mahasiswa diberikan tantangan tersendiri untuk melakukan tugas pengabdiannya pada masyarakat. KKN Sinambung merupakan salah satu jenis KKN Reguler UM yang dilakasanakan setiap akhir pekan (Jumat s/d Minggu). Pada Semester Genap 2020/2021 KKN Sinambung UM kali ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari s/d 6 Juni 2021
Diselenggarakan pada beberapa lokasi desa yang sudah bekerjasama dengan UM, salah satunya Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Sebanyak 20 mahasiswa dari beberapa lingkup keahlian disatukan untuk memberikan pengabdian mereka pada Desa Tumpakrejo sebagai tugas utama dalam KKN Sinambung kali ini.
Menjalankan program pengabdian masyarakat mengharuskan mahasiswa menyumbangkan ide kreatif dan inovatif untuk mengembangkan Desa dengan beberapa program kegiatan. Salah satu program kegiatan yang dilakukan mahasiswa UM di Desa Tumpakrejo adalah Pembuatan Petunjuk arah di beberapa titik lokasi menuju Wisata pantai selatan dan perangkat desa.
Berawal dari keresahan mahasiswa yang kesulitan mencari lokasi tepat menuju kantor Desa Tumpakrejo menjadi salah satu ide program ini diajukan. Terlebih di area desa Tumpakrejo susah sinyal menjadi salah satu penunjang pentingnya adanya petunjuk arah bagi setiap pengunjung yang kurang mengetahui jalan diarea Tumpakrejo.
Ide ini disambut hangat oleh seluruh perangkat desa terkhusus Kepala Desa Tumpakrejo, “Proker ini memberikan manfaat bagi orang luar daerah terkait arah ke pantai, dengan memanfaatk bahan-bahan yang dirasa kurang penting menjadi hal yang lebih bermanfaat, khususnya bagi pengunjung yang merasa kesulitan ketika hendak kearah pantai melawati jalur alternatif, proker ini menjadi salah satu progam kerja yang menonjol bagi saya” tutur Pak Miselan (17/04/21). Program kegiatan ini diwujudkan dengan bantuan dari pihak Desa Tumpakrejo dan Dana Hibah yang berasal dari LP2M UM yang dikelola oleh mahasiswa untuk mewujudkan setiap program kegiatan yang diajukan untuk desa.
Dalam pengerjaan program kegiatan ini, mahasiswa bekerja sama dengan beberapa pihak warga desa khususnya terkait bahan. Bentuk kerjasama ini di inisiasi oleh Kepala Desa Tumpakrejo dengan salah satu pengusaha mebel desa yang dijadikan pusat bahan untuk membuat dan mengerjakan papan petunjuk arah. Meskipun pada dasarnya KKN UM kali ini dilakukan secara Daring yang mengharuskan mahasiswa meminimalisir intensitas ke desa. Kerjasama dengan warga menjadi salah satu bentuk upaya dalam menjalankan program kerja ini dengan berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Mahasiswa tidak luput untuk melakukan tugas mereka dalam mengkreasikan papan penunjuk arah tersebut, dengan mengikuti aturan dari protokol kesehatan yang ada mahasiswa tetap menjalankan kewajibannya dalam menjalankan program kerja pembuatan papan petunjuk arah.
Selama proses pengerjaan dibutuhkan beberapa waktu yang mengharuskan mahasiswa kedesa yang diimbangi dengan kepatuhan dalam mengikuti aturan dari protokol kesehatan. Terdapat beberapa proses yang dilalui mahasiswa dalam pengerjaan papan penunjuk arah ini seperti pemotongan papan dan penyangga yang dibantu oleh pihak mebel, pengecatan dan pengamplasan bahan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, mendesain tulisan dan menuliskan isi konten dalam papan, hingga pemasangan yang dibantu oleh perangkat desa khususnya di beberapa lokasi jalan menuju arah Jalur Lintas Selatan (JLS). Mahasiswa tidak hanya membuat papan untuk ke arah JLS saja, terdapat beberapa papan yang dibuat khusus untuk perangkat desa sebagai bentuk arahan bagi warga desa saat mengunjungi perangkat desa.
Proker ini mendapatkan feedback positif dari pak Miselan selaku Kepala Desa Tumpakrejo menurut penuturannya “Manfaat proker ini selaras dengan program kerja kami, yang mana sebelumnya di sini tidak ada penunjuk arah, mungkin dulu ada ya, tapi ya sudah rusak, harapannya dengan inovasi mahasiswa KKN bisa ini bisa berimbas baik bagi banyak orang” (17/04/2021).
Proker petunjuk arah ini juga dianggap menjadi salah satu proker yang berguna bagi pengunjung pantai selatan dan masyarakat. Begitu juga ungkapan dari Pak Sulis selaku Ketua Karangtaruna Desa Tumpakrejo yang mengungkapkan bahwa “Disini kurang penunjuk arah khususnya di jalur alternatif JLS, yang seringkali menjadi masalah bagi pengunjung pantai khususnya saat musim liburan” (17/04/21). Berdasarkan banyak fakta yang ada banyak pengunjung yang masih sering kesasar meskipun ada fasilitas Google Maps seperti penuturan dari pak sulis saat kami tanya pendapatnya terkait proker petunjuk arah. (Luthfi)