POSNU Prediksi Partisipasi Pilwali Surabaya Menurun: Makan Gratis Muatan Politik

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Anggota Dewan Pimpinan Daerah Poros Sahabat Nusantara (DPD POSNU) Provinsi Jawa Timur Bidang Demokrasi dan Kepemiluan, Rizky Ahmad Taufik memprediksi angka partisipasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya Tahun 2024 akan berkurang.

Menurutnya, hal itu disebabkan jarak pemilih pada TPS kurang aksesibel. Diketahui, partisipasi Pilwali di Tahun 2020 capai 52% persen, sedangkan diperkirakan angka tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (Golput) akan meningkat.

“Ini dikeluhkan banyak pemilih yang turut menyikapi tentang kurangnya aksesibel pemilih ke TPS,” kata Rizky kepada wartawan, Senin (25/11/2024).

Dalam praktek yang ditemukan, banyak keluhan masyarakat akan jauhnya akses pemilih. Ia mengatakan, angka partisipasi akan menurun. Sebab, jarak pemilih ke TPS tidak dapat diakses dengan mudah oleh pemilih.

“Banyak keluhan dari masyarakat karna jarak pemilih dengan TPS sangat jauh, harusnya jarak pemilih ke TPS dapat diakses secara aksesibel sesuai dengan Undang-undang dan PKPU kan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Rizky mengatakan, program makan gratis setelah memberikan hak suara yang diprakarsai oleh Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo) Surabaya berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu) Kota Surabaya meluncurkan program Wani Nyoblos Nang TPS, Mangan Wareg, diduga hanya muatan politik praktis.

“Kalau ingin meningkatkan partisipasi, harusnya KPU melakukan sosialisasi secara massif. Bukan suara pemilih ditukar dengan makan gratis. Inikan secara tidak langsung jaminan suara pemilih ditimbal makan gratis,”ucap Rizky.

Sebagai Pemantau Pilkada Serentak Tahun 2024 yang telah terakreditasi oleh KPU Jawa Timur, Rizky menambahkan, suara pemilih akan terus dikawal hingga rekapitulasi perhitungan suara. Dirinya juga mengatakan, suara rakyat suara tuhan dan harus dikawal.

“Pemantau akan terus melakukan pengawasan secara continue, mulai dari tahapan hingga rekapitulasi perhitungan suara, terdapat suara rakyat yang harus kita jaga,” tutup Rizky.

Reporter M.(erv)