SURABAYA lintasjatimnews – Hari ketiga peserta Training of Trainers (ToT) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur semakin seru.
Peserta terbagi menjadi 5 kelas, masing-masing terdiri dari 40 peserta didampingi 2 fasilitator setiap kelas. Seperti di kelas D fasilitator pendamping; Bambang Setyo Utomo, SPd dan Nurholis Sukmayanti, SPd. Sedangkan materi yang diterima peserta di hari ketiga, Rabu (30/10/2024) sebagai berikut:
- Penyusunan peta risiko bencana dan jalur evakuasi di masing-masing satuan pendidikan.
- Pembentukan Tim Siaga Bencana di satuan pendidikan dan penyusunan prosedur operasi standar untuk menghadapi kedaruratan bencana (setiap jenis ancaman) di satuan pendidikan.
Fasilitator hanya menjelaskan sekilas tentang 2 materi di atas. Selanjutnya fasilitator memberikan tugas secara berkelompok, karena materi yang disampaikan lebih bersifat teknis sebagai bagian yang penting bagi seklolah yang menerapkan program SPAB. Adapun tugas yang dikerjakan adalah:
- Sarana dan prasarana sekolah darurat bencana
- Contoh gambar bencana alam
- Contoh jadwal pelajaran sekolah darurat bencana
- Modul Ajar pada sekolah darurat bencana
Setelah mengerjakan tugas kelompok yang berkaitan dengan satuan pendidikan darurat bencana. Selanjutnya peserta praktik mengadakan simulasi pembelajaran dalam situasi darurat, yaitu berkaitan dengan gempa bumi sedang.
Selaku ketua kelas, Subur membagi peserta berperan sesuai dengan hasil musyawarah. Masing-masing peserta ada yang berperan sebagai kepala dan wakil kepala sekolah, guru kelas, keamanan sekolah, petugas kantin, siswa dan sebagainya. Berikut ini rincian peran peserta dalam simulasi menghadapi bencana:
- Guru Kelas: Bu Andin
- Tim Kesehatan: Pak Subur
- Tim Evakuasi 1: Pak Andik
- Tim Evakuasi 2: Pak Aris
- Pengawas Lokal 1: Pak Umar
- Korban: Pak Hafid
- Seluruh Peserta Menjadi Siswa
- Pembaca Skenario Naskah: Bu Aini
Sebelum simulasi dimulai, Bu Aini membaca naskah “Skenario Simulasi Bencana Gempa Bumi”. Pada Bu Andin sebagai guru kelas sedang menunaikan tugas mengajar di kelas V SD Negeri Sitiarjo Malang, tiba-tiba terjadi gempa bumi dengan sigap Bu Andin menenangkan siswa-siswi agar tidak panik.
Satu per satu siswa-siswi keluar kelas melaui jalur evakuasi yang telah disiapkan sebagai satuan pendidikan yang rawan bencana. Siswa-siswi dipandu keluar menuju titik aman yang sudah disiapkan sekolah. Namanya saja simulasi, tentu saja diserta dengan gurauan membuat suasana menjadi gaduh dan tertawa terbahak-bahak.
Salah satu peserta menyampaikan kesannya dalam kegiatan simulasi, “Materi yang kita terima hari ini sepaket dengan tugas kelompok dan simulasi kebencaan. Tiap kelompok di kelas D telah bekerja dengan baik dan kompak sehingga hasilnya dapat ditindaklanjuti,” jelas Bu Aini Rizqoh, MPd.
Selanjutnya wanita yang menjabat Kepala SD Negeri 4 Tawangargo Malang, “Praktek atau simulasi kebencanaan hari sangat menyenangkan dan luar biasa. Akhirnya rasa persaudaraan menjadi lebih erat,” pungkasnya.
Reporter: Efendy