LAMONGAN lintasjatimnews – Pelatihan Kepemimpinan Pelajar Muhammadiyah (PKPM) jenjang SMK Muhammadiyah digelar mulai Selasa hingga Kamis, 29-31 Oktober 2024, di Asriloka, Wonosalam, Jombang. Kegiatan ini diikuti oleh 130 siswa dari 13 SMK Muhammadiyah di Kabupaten Lamongan, dan dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan pada pukul 14.00 WIB, Selasa (29/10/2024)
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, Drs. H. Shodiqin, M.Pd. menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membentuk kader muda yang siap meneruskan perjuangan Muhammadiyah.
Dalam pelatihan ini, berbagai materi penting disampaikan, antara lain tentang “Menjadi Pemimpin di Muhammadiyah, Kepemimpinan Manajemen, dan Organisasi (KMO), Kepanduan Hizbul Wathan, dinamika kelompok, outbom dan fun game kepemimpinan, serta bimbingan shalat wajib berjamaah dan qiyamul lail. Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya dihadirkan, termasuk Ketua PDM Lamongan, Ketua Dikdasmen dan PNF PDM Lamongan, PW Muhammadiyah Jawa Timur, Kwarda HW Lamongan, dan PD IPM Lamongan.
Muhammad Said, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Lamongan, membuka sesi dengan menyajikan materi mengenai kepemimpinan dalam Muhammadiyah. Ia menjelaskan beberapa poin penting mengenai pengertian pemimpin, karakteristik pemimpin di Muhammadiyah, tantangan kepemimpinan, serta strategi untuk menjadi pemimpin yang efektif.
Mengawali presentasinya, Said mengajak peserta melakukan ice breaking dengan uji konsentrasi yang melibatkan penyebutan warna-warna, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Dalam paparannya, Said menyampaikan pesan penting kepada peserta, bahwa mereka adalah kader muda Muhammadiyah yang harus siap melanjutkan perjuangan organisasi. Ia menekankan bahwa Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) merupakan organisasi otonom yang harus menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah.
Di akhir sesi, Said menjelaskan strategi untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam Muhammadiyah, antara lain:
- Menguatkan Pendidikan dan Pemahaman Agama: Pemimpin harus memastikan anggota memahami agama dengan baik dan menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
- Membangun Kolaborasi dan Sinergi: Pemimpin perlu menjalin hubungan dengan pihak eksternal, seperti pemerintah dan organisasi keagamaan lain, untuk memperkuat peran Muhammadiyah di masyarakat.
- Pemanfaatan Teknologi untuk Dakwah: Di era digital, pemimpin harus memanfaatkan teknologi sebagai sarana dakwah dan pendidikan, termasuk media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai Muhammadiyah.
- Menciptakan Lingkungan Organisasi yang Inklusif: Pemimpin harus menciptakan suasana kerja yang inklusif, di mana semua anggota merasa dihargai, untuk menjaga semangat kebersamaan dan kontribusi terhadap organisasi.
Pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin muda yang tangguh dan berintegritas dalam mengemban amanah di Muhammadiyah, serta siap menghadapi tantangan di masa depan.
Reporter: M. Said