SURABAYA lintasjatimnews – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Timur yang ke-79, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya siap menggelar Parade Teater Jawa Timur 2024.
Dalam semangat merayakan keindahan seni pertunjukan, Gedung Cak Durasim kembali berfungsi sebagai panggung megah bagi Parade Teater terbesar di Jawa Timur. Selama dua hari, dari 25 hingga 26 Oktober 2024. Acara ini menjadi sorotan dengan menyuguhkan enam penampilan yang memikat hati penonton dari berbagai penjuru.
Parade Teater Jawa Timur Hadirkan Cerita yang Menginspirasi Pikiran Rakyat Jatim yang dimulai pada hari Juma’at 26/10/2024, pukul 09:27 WIB.
Hari pertama acara ini dibuka oleh Teater Porobungkli asal Banyuwangi, yang menghadirkan pementasan berjudul Orang-Orang yang Terbuang. Dengan penceritaan yang menggugah, teater ini berhasil mengangkat kisah mereka yang terpinggirkan.
Melalui alur yang emosional, pertunjukan ini menanamkan pesan sosial yang kuat, menggugah kesadaran penonton akan realitas kehidupan yang sering kali terabaikan.
Setelah itu, giliran Arek Teater dari Surabaya yang tampil dengan lakon berjudul Adaptasi Grafito. Di tengah suasana urban yang kian menggeliat, penampilan ini menampilkan interpretasi modern yang berani, menciptakan kritik sosial tajam yang mencerminkan dinamika kehidupan sehari-hari. Keberanian Arek Teater dalam menyajikan karya yang dekat dengan keseharian ini tentu saja membuat penonton terpukau.
Penutup hari pertama disuguhkan oleh Grangsar Teater dari Kabupaten Ponorogo, yang menampilkan drama bertajuk Tumbal Dewi Cokek. Pentas ini mengeksplorasi kekayaan mitos dan tradisi lokal dengan nuansa mistis yang menegangkan, membawa penonton ke dalam dunia yang penuh keajaiban dan ketegangan. Setiap pertunjukan hari itu tidak hanya menghibur, tetapi juga menyajikan refleksi mendalam tentang berbagai aspek kehidupan dan budaya masyarakat.
Dalam sambutannya, Ali Ma’ruf, perwakilan UPT Taman Budaya Jatim, menekankan pentingnya seni budaya sebagai jembatan untuk membangun kebersamaan dan perdamaian.
Kami berkomitmen untuk terus mendorong pelestarian seni budaya melalui pergelaran yang diadakan secara periodik dan berkelanjutan. Alhamdulillah, parade ini adalah wujud nyata dari upaya kami dalam mendukung perkembangan seni budaya di Jawa Timur, ungkapnya dengan semangat.
Lebih lanjut, Ali Ma’ruf mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengembangkan seni dan budaya di Jawa Timur. Potensi seni budaya kita sangat besar dan dapat berkontribusi pada kesejahteraan pelakunya. Oleh karena itu, kami menghargai semua peserta parade, pelaku seni, serta penggiat seni yang terus berkarya demi kemajuan seni budaya di daerah ini, tambahnya, menunjukkan harapannya akan masa depan yang lebih cerah bagi dunia seni.
Respon positif juga datang dari pengunjung yang hadir. Andi Setiawan (28), salah satu penonton, mengungkapkan kesannya. Tema-tema yang diangkat sangat relevan dan membuka perspektif baru tentang kehidupan sosial kita. Setiap pertunjukan menawarkan nuansa yang berbeda, dan itu sangat menyentuh, ujarnya.
Sementara itu, Anisa Putri (24), seorang mahasiswa yang turut hadir, merasa terinspirasi. Kualitas pertunjukan luar biasa. Saya merasakan kedalaman emosi dan makna dari setiap lakon. Acara seperti ini sangat penting untuk dilestarikan, karena tidak hanya mendidik tetapi juga menghibur, ungkapnya dengan antusias.
Hari kedua parade dijadwalkan akan menampilkan tiga penampilan lainnya, yang diharapkan akan kembali menambah semarak dan memperkuat eksistensi teater sebagai medium seni yang relevan dan inspiratif. Dengan semangat yang menggebu, kita menantikan bagaimana kisah dan nuansa baru akan tercipta, dan bagaimana parade ini akan terus menginspirasi banyak orang.
Parade Teater Jawa Timur tidak sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah apresiasi bagi seni dan budaya lokal. Acara ini memberikan ruang bagi para seniman untuk mengekspresikan kreativitas dan kebangkitan seni teater di tengah tantangan zaman.
Reporter: Cak Bas