LAMONGAN lintasjatimnews – Dalam rangka memperingati HUT ke-79 RI Warga Dusun Mejero Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur mengadakan kegiatan jalan sehat dengan iringan musik tongklek Pondok Pesantren Al-Ishlah, Jumat (23/8/2024).
Dusun Mejero atau RW 04 Sendangagung ini memiliki 7 RT. Kampung yang berlokasi di selatan Kampung Suto dan Setuli ini tiap tahunnya mentradisikan menggelar peringatan HUT RI dengan beragam kegiatan, hal itu diungkap Kepala Dusun (Kasun) Mejero Sujono yang dikenal giat dan semangat itu.
Ketua panitia jalan sehat Mejero, Slamet Wahyono menerangkan bahwa tahun ini sengaja menghadirkan tongklek Ponpes Al-Ishlah untuk menambah kemeriahan jalan sehat, dan sebagaimana diketahui bahwa Ponpes Al-Ishlah Sendangagung ini memiliki ragam kegiatan seni musik tradisional seperti jidor, angklung, dan tongklek.
“Alhamdulillah, Luar biasa warga Dusun Mejero antusias mengikuti kegiatan jalan sehat pagi ini, sehingga jumlah peserta mencapai 1500. Panitia awalnya mencetak 1000 kupon habis dan masih banyak warga belum mendapatkan kupon. Akhirnya harus cetak lagi,” jelas ayah dua anak ini.
Kepala Desa Panut Supodo sebelum membuka jalan sehat sempat memberi kata sambutan singkat. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan senam bareng dengan tujuan sebagai pemanasan.
Koordinator musik tradisional MA Al-Ishlah, Habib Chirzin SP menerangkan tentang asal-usul musik tradisional tongklek melalui WhatsApp. Menurut pria asli Toronglo Modo ini.
“Tongklek merupakan kesenian musik tradisional yang berasal dari daerah Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Pada awalnya kesenian tersebut dimainkan saat bulan Ramadhan untuk membangunkan orang sahur, akhirnya berkembang menjadi musik hiburan yang digandrungi,” terang ayah 3 anak ini.
21 personil tongklek yang berada di barisan terdepan akhirnya memasuki finish setelah keliling kampung Sendangagung kawasan selatan; Suban Raya, Babatan, pasar, Masjid Mukhlisin, Jalan Gilang, Jalan Makam Ratu, dan Mejero.
Sebelum balik pondok, pemain tongklek yang juga santri Ponpes Al-Ishlah ini menikmati hidangan sarapan Sego Muduk (nasi kuning khas Sendangagung), dengan aneka lauk; cumi-cumi, pindang layang, ote-ote (bakwan), dan telur dadar yang disiapkan panitia.
Reporter Gondo Waloyo