SURABAYA lintasjatimnews – Komandan Distrik Militer (Dandim) 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, S.Sos., M.A., dengan penuh dedikasi mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Pompa dan Penambahan Areal Tanam (PAT) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rakor strategis ini diadakan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 152, Surabaya, Senin (12/8/2024).
Dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, S.TP, M.T., pertemuan ini juga dihadiri oleh Aster Kasdam V/Brawijaya serta para Dandim dan Pasiter di jajaran Kodam V/Brawijaya, yang bersama-sama berkomitmen untuk memastikan keberhasilan program ini.
Letkol Czi Yudo Aji Susanto menegaskan bahwa distribusi pompa air harus selesai dan dilaporkan 100% sebelum tanggal 17 Agustus 2024. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan penggunaan pompa dan irigasi perpompaan (Irpom) adalah tanggung jawab yang harus diemban oleh para penyuluh di setiap lokasi.
“Pendistribusian pompa ini bukan sekadar tugas biasa. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus diselesaikan dengan tepat waktu dan akurat. Penggunaan serta pengawasan Irpom harus dijalankan secara optimal oleh penyuluh di lapangan,” tegas Letkol Yudo, yang menunjukkan komitmennya dalam memastikan proyek ini sukses.
Andi Nur Alamsyah, S.TP, M.T., sebagai pimpinan rapat, juga menekankan pentingnya survei lapangan yang akan dilakukan untuk mengukur efektivitas penggunaan bantuan pompa. Lokasi penerima bantuan diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan Irpom untuk menanam padi, sebagai bentuk tanggung jawab dan konsekuensi atas bantuan yang diberikan.
Rakor ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan efektivitas penyaluran dan penggunaan pompa air, yang tidak hanya mendukung peningkatan luas areal tanam di Provinsi Jawa Timur, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional. Keberhasilan program ini adalah bukti nyata dari sinergi antara pemerintah dan militer dalam menghadapi tantangan pangan masa depan.
Reporter: feri