Model LOK-R Dikenalkan dalam Workshop MGMP IPS SMPN Lamongan, Ini Refleksinya

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Wawasan dan pengetahuan Guru-guru IPS SMP Negeri dan Swasta se Kabupaten Lamongan bertambah luas setelah mengikuti Workshop “Merancang Pembelajaran Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran IPS Berdasarkan Kebutuhan Siswa”.

Workshop diselenggarakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS SMP Negeri Kabupaten Lamongan, Selasa (6/8/2024) bertempat di Aula SMP Negeri 1 Babat, Lamongan. Kegiatan diikuti guru IPS SMP Negeri dan Swasta se Kabupaten Lamongan yang berjumlah 137 guru.

Kegiatan workshop, juga dihadiri jajaran pengurus MGMP IPS SMPN Lamongan dan dibuka resmi Ketua MKKS SMP Negeri Lamongan (Muhammad Munir, SPd MPd). Narasumber utama Dr Bayu Segara, MPd, dosen Pendidikan IPS, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Tutor mengawali materi dengan menyampaikan pertanyaan tentang tantangan apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran berliterasi? Kemudian mengintroduksi Model LOK-R, dan memberikan contoh aktivitas pembelajaran model LOK-R. Jelas dosen alumni S2 dan S3 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Selanjutnya, merinci tantangan yang dihadapi dangan dua pertanyaan, “Tantangan apa yang peserta didik hadapi dan apa yang guru lakukan? Maka di sinilah dituntut kemampuan berpikir yang meningkat, belajar menjadi sesuatu yang bermakna, menantang, memiliki nilai dan menyenangkan,” Jelas Pak Bayu, sapaan akrabnya.

“Histori Model LOK-R merupakan pengembangan dari riset disertasi peneliti tyang dikenalkan pada 2021 pada modul AKMI Kemenag RI. Guru dapat menerapkan pada pembelajaran di berbagai mata pelajaran, banyak tulisan artikel dan jurnal menggunakan Model LOK-R sebagai bahan penelitian,” pungkasnya.

Dosen asal kelahiran Cirebon menjelaskan tahapan yang dilalui dalam menererapkan Model LOK-R, yaitu; 1) tahap literasi, pemberian stimulus literasi, 2) tahap orientasi, guru menekankan kembali tujuan pembelajaran, 3) tahap kolaborasi, tahap peningkatan kognitif melalui interaksi sosial, dan 4) tahap refeleksi, menemukan kelemahan dan keunggulan diri selama proses pembelajaran.

Beberapa contoh pembelajaran Model LOK-R dapat dterapkan melalui aktivitas; bermain peran, demontrasi, dan aktif kolaboratif yang melahirkan tingkat kompetensi siswa melaui studi kasus dan penyelesaian masalah yang berbasis proyek. Adapun guru berperan sebagai fasilitator, kolaborator, inovator, dan tutor.
Sukari, SPd MPd, selaku moderator, memberikan kesempatan kepada peserta dalam sesi diskusi untuk bertanya atau memberikan refleksi tentang materi yang disampaikan totor. Ninik Windarti Setyaningrum, MPd, guru asal SMPN 1 Karanggeneng, menyampaikan refleksi materi kegiatan hari ini.

“Hari ini saya memperolah banyak tambahan pengetahuan tentang pembelajaran Model LOK-R yang bisa dimanfaatkan dan saya mulai dari diri saya sendiri. Khusus Model LOK-R telah memberikan inspirasi bagi saya, salah satu model yang sudah saya terapkan tentang literasi peta (atlas) bagi siswa-siswi kelas VII,” jelasnya.

Selanjutnya, Bu Wiwin, demikian panggilan akrabnya, “Anak-anak kelas VII baru lulusan dari SD/MI masih minim pengetahuan tentang peta, pdahal di dalam ada informasi tentang arah mata angin. Maka saya berikan gambar peta dan bola dunia, peserta biasanya antusias dalam mengikuti proses pembelajaran,” pungkasnya.

Reporter: Efendy