SLB: Raudhah Ilmi Farzana Kembangkan Inovasi Pembelajaran Kemampuan Berbicara

Listen to this article

MOJOKERTO lintasjatimnews – Terlihat sebuah spanduk pada halaman sebuah sekolah. Bukan sekolah yang biasa, tetapi sekolah bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah Luar Biasa (SLB) di desa ngoro Kabupaten Mojokerto.(25/7/24).

Anak berkebutuhan khusus memang mempunyai keterbatasan. Tetapi hal ini tidak menjadi halangan bagi Siswa SLB Raudhah Ilmi Farzana. SLB Raudhah Ilmi Farzana merupakan sekolah luar biasa yang berada di kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.

Sekolah Luar Biasa (SLB) Raudhah Ilmi Farzana mengembangkan inovasi pembelajaran dengan Meningkatkan Kemampuan Berbicara (Kosa Kata) Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Tunagrahita.

Menurut Dita Prautami Febriani, Selaku Kepala Sekolah SLB Raudhah Ilmi Farzana, inovasi pembelajaran ini dirancang sejak bulan Juli 2023 dan berjalan dengan baik hingga sekarang.

“Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita memiliki keterlambatan kecerdasan. Mengalami kesulitan untuk membangun interaksi sosial yang baik.

Anak Tunagrahita sering kesulitan dalam berbicara dengan jelas karena mengalami gangguan bicara berupa omisi (Pengurangan Kata) maupun distorsi (kekacauan dalam pengucapan).

Gangguan bahasa dan bicara pada anak tunagrahita secara negatif berpengaruh terhadap perkembangan proses kognitif yang erat kaitannya dengan kecerdasan” kata Dita Prautami Febriani.

Sering kali masyarakat terutama orangtua anak berkebutuhan khusus memiliki kekhawatiran tentang kemampuan anak masing-masing terkait berbicara atau penyusunan kosa kata.

SLB Raudhah Ilmi Farzana berusaha terus mengoptimalkan dengan meningkatkan kemampuan berbicara terutama kosa kata siswa.

Salah satunya melalui inovasi pembelajaran meningkatkan kemampuan berbicara (kosa kata) melalui media audio visual pada siswa tunagrahita.

“Melalui media audio visual ini dilakukan dengan mengamati individu yang memainkan peran dalam video dan menjadikannya model.

Target siswa untuk pembelajaran ini ialah menirukan pengucapan fonem atau kosa kata yang benar.” tambah Dita Prautami Febriani .

Dampak dari pembelajaran ini sudah dirasakan manfaatnya oleh warga sekolah, Melalui pembelajaran ini siswa dapat mengucapkan penyusunan kata dengan benar dan orangtua menjadi lebih bangga terhadap perkembangan anak masing-masing serta orangtua menjadi lebih bersemangat dalam memanfaatkan media audio visual untuk pendidikan anak.

(puput)