Pihak Puskesmas Tegaskan Bahwa Bayi Tersebut Dimutilasi, Berikut Penjelasan Dokter Adi Sucjipto

Listen to this article

SUMENEP (lintasjatimnews.com) – Terkait korban mutilasi yang terjadi pada seorang bayi beberapa waktu yang lalu dikecamatan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, Dokter Adi Sucjipto menegaskan bahwa bayi tersebut mimang benar di Mutilasi. Setelah dilakukan otopsi beberpa hari yang lalu,  (27/3/2021).

Menurutnya. Secara garis besarnya bayi tersebut setelah dilahirkan dilakukan perbuatan dipotong – potong ( Mutilasi ), setelah itu langsung dibuang. 

“Bayi itu begitu dilahirkan, itu langsung dilakukan perbuatan dipotong – potong, setelah itu langsung dibuang. Dan tidak tersentuh air, jadi bayi itu tidak tersentuh air laut. Yang jelas bayi itu jaringannya tidak terendam dan tidak tersentuh air, kering, bagus itu masih segar “, kata dokter Adi Sucjipto, (27/3/2021) kepada lintasjatimnews.com.

Dokter adi menjelaskan. Secara garis besarnya Bayi tersebut diperkirakan dengan usia kehamilan antara 5 sampai dengan 6 bulan. Dan itu dilahirkan secara paksa, bisa dilakukan oleh yang bersangkutan sendiri dibantu dengan orang lain, bisa juga dengan tenaga yang sudah terlatih dalam hal ini ( dukun ) bayi.

“kita tidak tau. bayi dilahirkan dalam kondisi bernyawa atau tidak, kita tidak mengerti. Yang jelas, kalau bayi prematur dengan bayi yang belum matang seperti itu kemungkinan hidupnya kecil sekali, jadi kemungkinan besar bayi dalam kedaan tidak bernyawa dikeluarkan “, katanya.

Dokter adi juga mengungkapkan. Bahwa, pada saat di temukan, jaringan tubuh bayi tersebut masih belum ditemukan dekomposisi, belum terjadi penggorengan. Artinya, tidak terjadi pembusukan, Jaringannya masih segar. ” Terlihat bahwa bayi itu dibuang kurang dari 24 jam, jadi beitu bayi lahir terus dilakukan pemutongan ( mutilasi ) terus dibuang “, tegas dokter Adi Sucjipto.

” kondisi bayi beratnya tidak lebih dari 2000 gram, kurang dari ( 2 Kg ), terus anggota tubuh itu dipotang mulai dari bawah ketiak kanan kiri,  yang bawah itu tepat sejajar dengan kemaluan. Jadi bokong masih terlihat jelas “, pungkasnya.

Pihaknya menuturkan, pelaku pemutongan terhadap bayi tersebut merupakan orang terlatih. Sebab, sangat rapih cara pemutongnya. ” Cara mutong  Tali pusar itu minimal 5 centi (Cm), Normalnya 10 Cm dipotong dari pangkal pusar, kemarin rapih sekali itu melakuannya, sampai saya sendir lihatnya gak jelas pak “, tuturnya.

Kemudian. Menurut dokter Adi, cara memutong jaringan tubuh ( Anatomi ) bayi tersebut juga halus. 

” Kalau orang khilaf atau histeria itu gak rapi mutongnya. Jadi menurut saya, ini dilakukan dengan sangat – sangat baik, yang jelas jaringan tubuh yang terlihat  terpisah kemarin itu bagus dan rapih. yag jelas figh kondisi spisikisnya orang ini tenang sekali ( memutong ). Pungkasnya. (Hasan B)