Darling Budaya Positif Siswa SMP Maju Sakti Sidokumpul dalam Menyemarakkan Ramadhan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Bulan suci Ramadhan bagi umat Islam di seluruh dunia, merupakan bulan yang sangat spesial. Karena sebagaimana dijelaskan dalam agama, bahwa di bulan inilah, Allah Swt akan melipatgandakan setiap pahala untuk setiap kebaikan yang dikerjakan.

Salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad ketika memasuki bulan suci Ramadhan yakni memperbanyak membaca Al-Qur’an atau lebih dikenal dengan tadarus Al-Qur’an.

Apabila, aktivis tadarus Al-Qur’an identik dilakukan secara berkelompok di Surau, Mushollah atau Masjid. Akan tetapi, SMP Maju Sakti memiliki cara yang unik dan berbeda, yakni dengan berkeliling dari satu rumah siswa kerumah siswa yang lainya atau biasa disebut dengan Darling (Tadarus Keliling).

Menurut H. Lukman Hakim, M.Pd, M. Pd.I, selaku Kepala Sekola SMP Muhammadiyah 27 Sidokumpul menyebutkan bahwa kegiatan ini telah berjalan lebih dari 10 tahun dan memiliki banyak nilai positif.

“Alhamdulillah, Tadarus Keliling atau biasanya kami menyebutnya dengan Darling, merupakan agenda tahunan di bulan suci Ramadhan sejak siswa kami angkatan ke 4 atau tahun pelajaran 2012/2013 dan alhamdulillah istiqomah berjalan sampai dengan sekarang,” jelasnya.

Wakil kepala sekolah urusan kurikulum, Zuhrotul Isroh menyebutkan bahwa kegiatan ini berlangsung selama 20 malam. Adapun untuk malam ke 21 sampai 28 dilakukan di sekolah bersama dengan Darul Arqom, penghimpunan dan pendistribusian zakat fitrah.

Lanjutnya, secara teknis, pelaksanaan Tadarus Keliling yakni siswa di dalam satu kelas dibagi menjadi dua kelompok, yang kemudian di masing-masing rumah dijadwalkan secara bergantian.

“Jadi kegiatan tadarus keliling dimulai pada malam ke satu di bulan ramadhan, tepatnya setelah shalat tarawih. Namun dua pekan sebelumnya kesiswaan sudah membagi kelompok kelompok kecil dalam satu kelas beserta jadwal bapak / ibu guru pendamping. Jadi teknisnya, misal kelas 7 Kelompok 1 malam pertama dan malam kedua di rumah si A, dengan pendamping Ustadz Khusnul, lalu malam ketiga dan malam keempat di rumah si B dengan pendamping Ustadzah Kristyaningrum, dan begitupun kelompok yang lainnya,” urainya

Sigit Awwaludin, S.EI selaku perwakilan guru sekaligus perwakilan dari wali santri mengungkapkan banyak nilai positif yang dapat dipetik dari kegiatan ini diantaranya, sebagai sarana untuk silaturahmi pihak sekolah dan keluarga siswa, mampu mengenal lebih dekat kondisi sosial dan ekonomi wali murid.

Tidak kalah pentingnya yakni sebagai sarana untuk mengenalkan program dan kegiatan sekolah kepada masyarakat secara luas,” pungkasnya

Reporter Fathurrahim Syuhadi