LAMONGAN lintasjatimnews.com – SMP Muhammadiyah 14 (Jipat) Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem Paciran Lamongan mengadakan pembelajaran di luar kelas atau Outing Class Learning (OCL). Tempat OCL di Maharani Zoo dan Goa Lamongan (Mazola).
OCL di Mazola diikuti 100 peserta didik kelas VII, 2 guru mata pelajaran IPA, dan 10 guru pendamping. Sesuai dengan rencana berangkat ke lokasi tepat pukul 08.30 WIB, Senin (26/02/24). Jarak antara SMPM Jipat Karangasem dengan Mazola sekitar 2,5 kilometer.
Kegiatan OCL merupakan salah satu manifestasi model pembelajaran Merdeka Belajar sesuai dengan spirit Kurikulum Merdeka (IKM). OCL di Mazola berkaitan dengan mata pelajaran IPA pokok pembahasan “Ekologi dan Keanekaragamanan Hayati Indonesia”. Adapun rincian materinya sebagai berikut; Hrwan Amvibi, Hewan Mamalia, Hewan Karnivora, Hewan Herbivora, dan Hewan Omnivora.
Aliful Azimah, SPd, Guru mata pelajaran IPA kelas VII, telah merencanakan kegiatan OCL di awal Proses Belajar Mengajar (PBM) semester genap Tahun Pelajaran 2023-2024 dengan menjadwal berdasarkan pokok materi. Setelah menerangkan dan menjelaskan materi di kelas, maka peserta didik diajak untuk langsung mengklasifikasi di luar kelas.
“Rencana OCL sesuai dengan prosedur melalui koordinasi dengan pimpinan lembaga, khususnya ibu wakil kepala bidang kurikulum dan bapak bidang kesiswaan sehingga kegiatan berjalan dengan lancar. Selain itu, wali kelas turut serta mendampingi siswa-siswi saat kegiatan OCL di Mazola,” ujarnya.
“Setelah kegiatan OCL, siswa-siswi diharuskan melaporkan kegiatan di lapangan tentang keragaman dan klasifikasi hewan yang berada di Mazola dalam bentuk tulisan. Alhamdulillah, peserta didik benar-banar antusias mengikuti model OCL. Saya menyampaikan terima kasih kepada pimpinan lembaga dan bapak/ibu guru yang telah mensukseskan kegiatan hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, Hj Siti Mutohhiro, MPd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menjelaskan, “OCL bagi peserta didik menjadi bagian yang urgen dalam IKM, seperti; praktik manasik haji, praktik membatik, pesta demokrasi, kunjungan ke museum, dan program study tour. Hal ini sesuai dengan semangat dalam IKM yang telah diterapkan bagi kelas VII,” pungkasnya.
“Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dari sumber lain. Siswa-siswi memperoleh dari observasi di lapangan, jadi sumber belajar tidak hanya di kelas dan gurunya saja. OCL juga bisa diterapkan pada mata pelajaran lainnya, asalkan berkaitan dengan materi ajar,” ujar guru IPA yang berstatus PNS DPK.
Selain kegiatan OCL, siswa-siswi mendapatkan kesempatan outbond. Tujuannya mengintegrasikan antara konsep belajar sambil bermain (learning by playing), setelah belajar siswa-siswi melakukan permainan. Rangkain outbond yang dilakukan siswa-siswi di antaranya; flying fox, memasuki area jaring laba-laba, berjalan di atas tali, dan meniti di antara kayu balok.
Salah satu siswa yang mengikuti OCL dan outbond, Ahmad Nazmul Hikam (Kelas VII-B), menceritakan “Saya sangat senang pembelajaran hari ini, pokonya asyik dan seru karena saya dan teman-teman bisa merasakan suasana belajar di luar kelas. Apalagi ada kegiatan outbondnya dan baru kali ini saya masuk Mazola,” ceritanya.
Hal senada juga disampaikan teman sekelasnya, Rizqi Ardiansyah, “Saya sangat gembira mengikuti kegiatan OCL hari ini. Saya berharap model pembelajaran serupa bisa diterapkan pada mata pelajaran lain dengan tujuan dan tempat yang berbeda,” ceritanya kepada reporter lintasjatimnews.com.
Reporter: Efendy