BANYUWANGI (lintasjatimnews.com) – Telekomunikasi Indonesia International (Hongkong) Limited (Telin Hong Kong) mendonasikan satu ekor sapi untuk program Tebar Hewan Kurban (THK) 2020 di wilayah Jawa Timur.Penyembelihannya dilakukan di Rumah Potong Hewan yang bermitra dengan Dompet Dhuafa Jawa Timur pada Jumat lalu (31/7). Namun pencacahan dan pendistribusiannya dilakukan Sabtu pagi (1/8) di Musholla Al-Hidayah di Jl. Imam Bonjol, Kel. Tukangkayu, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi Jawa Timur.
“Alhamdulillah berkat bantuan donatur kebaikan di mana-mana. THK 2020 mampu dilaksanakan. Tanpanya masyarakat dhuafa tidak bisa mengakses pangan daging yang berkualitas,” jelas Pepen selaku tim THK Banyuwangi Jawa Timur.
Tebar Hewan Kurban mendistribusikan kepada kaum Dhuafa yang berada di pelosok-pelosok daerah dengan tiadanya akses untuk memperoleh daging segar dan berkualitas. Karena masih banyak Dhuafa yang membutuhkan bantuan dan seringkali terabaikan oleh Khalayak. Diketahui satu ekor kambing standar mampu menghasilkan daging untuk 15 orang. Kambing premium dan medium kurang lebih mampu menghasilkan daging untuk 20 orang. Sedangkan sapi sendiri mampu untuk memberikan 200 bungkus untuk satu penerima manfaat. Dengan masing-masing bobot 1 kg untuk satu penerima mamfaat. Alhasil 62 ekor hewan kurban mampu menghasilkan kurang lebih 1400 bungkus.
“Semoga dengan bantuan ini. Semakin banyak dermawan-dermawan yang terketuk hatinya untuk serta membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan. Harapannya melalui kegiatan THK 2020 ini, Dompet Dhuafa mampu menyebarluaskan lagi titik-titik distribusi untuk menjangkau wilayah lainnya yang merupakan daerah dengan mayoritas dhuafa pada tahun mendatang,” tutup Pepen
Untuk wilayah Banyuwangi, Tim THK Dompet Dhuafa mendistribusikan daging kurban ke 9 (sembilan) desa di dua (dua) kecamatan. Salah satu titik pendistribusiannya berada di Desa Sumberjati, Kec. Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur yang merupakan salah satu wilayah sulit dilewati. Tim Thk Dompet Dhuafa harus Melewati hamparan ladang-ladang pertanian dan hutan yang membuat orang berfikir bahwa tidak mungkin ada kehidupan di baliknya. Jika akumulasikan waktu perjalanan 2 jam dari bagian kota Banyuwangi jika lalu lintas di Banyuwangi tidak menunjukan kemacetan. (Fatzry)