Putuk Truno Air Terjun Keabadian

Listen to this article

PASURUAN (lintasjatimnews.com) – Sejuknya aliran air yang turun dari ketinggian 45 meter memberikan sensasi tersendiri bagi tubuh dan pikiran. Wisata alam memang masih menjadi pilihan, dikala penat datang melanda, atau saat berkumpul bersama keluarga di moment Weekend.

Tak perlu jauh untuk berlibur menikmati wisata alam, karena Pasuruan memiliki berbagai wisata alam yang indah. Seperti Air Terjun Putuk Truno, yang berada di kawasan wisata Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Disana anda dapat merasakan kesejukan dari percikan butiran air terjun yang dapat membasahi kulit.

Jika anda dari arah Surabaya menuju ke Malang, anda cukup mengikuti petunjuk arah menuju ke Prigen. Setelah sampai di persimpangan tiga, anda cukup belok kiri dan mengikuti petunjuk arah ke air terjun tersebut.

Jalan untuk menuju ke lokasi air terjun ini sedikit menanjak. Namun tak perlu khawatir, karena jarak dari jalan raya ke lokasi cukup dekat, yakni sekitar 500 meter, selain dapat dilalui kendaraan baik roda 4 maupun roda 2.

Riska Ning Faizah, salah satu pengunjung asal Surabaya mengatakan, air terjun Putuk Truno cocok untuk tempat bermain bersama keluarga.

“Saya rombongan 5 orang, dan disini memang enak untuk bersantai dan menikmati sensasi alamnya bersama keluarga. Juga airnya gak terlalu deras, jadi bisa mandi,” terang Riska. Kamis (11/03/2021).

Ia menambahkan, kelebihan lain Putuk Truno diantaranya jarak dari loket menuju lokasi air terjun, hanya sekitar 400 meter, dengan medan tak terlalu menanjak. Sehingga jika mengajak anak kecil untuk berjalan, tidak terlalu capek.

Sementara itu, Furkon Manager Cluster Tretes selaku pengelola Foresta Resort Tretes, WW air terjun kakek bodo dan WW air terjun putuk truno,mengatakan, jalan menuju lokasi Putuk Truno memang sedikit menurun, namun aman untuk dilewati.

Air terjun ini juga dinamakan air terjun keabadian. Konon beberapa cerita yang ada, air terjun ini dipercaya oleh orang yang berkunjung ke tempat ini akan mendapat berkah cinta yang abadi.

Dari cerita yang ada, Putuk Truno diambil dari kata Putuk, yang artinya dalam Bahasa Jawa gunung kecil. Sedangkan Truno sebuah nama dari Joko Truno. Nama terakhir yang disebut dikabarkan adalah seorang pangeran dari Majapahit, putra dari Hayam Wuruk.

“Joko Truno beserta kekasihnya Sri Gading Lestari putri Raja Arya Wirajaya dari sebuah kerajaan di Madura. Keduanya sama-sama semedi atau tapa brata hingga muksa. Di tempat inilah kisah asmara keduanya bersatu dan abadi, dengan dibuktikan adanya tetenger atau tanda berupa petilasan di atas air terjun,” bebernya.

Kita juga menerapkan  protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, ini sebagai bentuk tanggung jawab kami agar pengunjung merasa lebih aman, nyaman dan tetap peduli dengan himbauan pemerintah. Ungkapnya kepada lintasjatimnews.com (Anil)