Maftuhah MPd : Tips Memilih Pemimpin Baik Untuk Memajukan Negara

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Tips memilih pemimpin baik untuk memajukan negara. Inilah panduan memilih pemimpin yang baik dalam Pemilu 2024 yang disampaikan Maftuhah MPd Wakil Ketua STIT Muhammadiyah Paciran, Jumat (09/02/2024)

Maftuhah MPd menyampaikan bahwa besok Rabu (14/02/2024) seluruh warga negara Indonesia, yang memiliki hak pilih untuk akan berbondong-bondong menuju TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk menggunakan hak pilihnya.

Lanjutnya, dalam menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2024 merupakan salah satu wujud partisipasi warga negara dalam sistem politik sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Pemilu sangat penting karena dalam Pemilu terjadi pelaksanaan kedaulatan rakyat.

“Setiap warga negara yang telah memenuhi syarat mempunyai hak pilih, akan memberikan hak pilih suaranya untuk calon wakil rakyat, kepala negara, dan kepala daerah,” ujar perempuan kelahiran Lamongan 22 Maret 1992 ini

Ditegaskan Maftuhah MPd dengan partisipasi kita dalam Pemilu dapat membantu menciptakan transformasi yang kita inginkan. Seperti kebijakan lingkungan, kesejahteraan sosial, atau ekonomi.

“Berpartisipasi dalam Pemilu adalah tanggung jawab sosial yang harus diemban oleh setiap warga negara. Kewajiban kita untuk menjaga demokrasi tetap hidup dan berfungsi. Oleh karena itu, Golput bukanlah solusi yang tepat,” ungkap alumni Pondok Modern Muhammadiyah Paciran ini

Dijelaskan Maftuhah MPd yang menjabat sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik, menjadi pemimpin yang baik dibutuhkan banyak belajar dan pengalaman. Berikut beberapa tips agar menjadi pemimpin yang baik:

Pertama : Menciptakan visi misi yang bagus dan visioner
Menjadi seorang pemimpin haruslah memiliki visi dan misi yang baik agar dapat membawa organisasi yang dipimpin maju.

Kedua : Menjadi contoh yang baik
Menjadi seorang pemimpin haruslah bertingkah laku yang baik agar dapat menjadi contoh yang baik bagi para anggotanya.

Ketiga : Menjadi pendengar yang baik
Menjadi pemimpin haruslah menjadi pendengar yang baik, karna seoarang pemimpin tidak dapat mengambil keputusan sendiri.

Keempat : Bijak dalam memutuskan sesuatu
Menjadi seorang pemimpin harus bijak dalam memutuskan sesuatu untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya.

Kelima : Memperlakukan orang dengan baik dan adil
Menjadi seorang pemimpin itu harus adil dan merata, tidak boleh lebih condong terhadap sesuatu.

Ke Enam : Membangun ikatan baik dengan anggota setim
Menjadi seorang pemimpin haruslah memililiki kedekatan dan ikatan yang baik dengan orang-orang se-timnya.

Perempuan yang berkarier sebagai dosen sejak 2017 ini mengungkapkan bahwa kepemimpinan yang inklusif adalah kunci organisasi berjalan efektif. Sebab, keberhasilan suatu organisasi salah satunya dilihat dari karakter seorang pemimpinnya.

“Dapat Bersikap terbuka terhadap beragam masukan dan konsisten dalam belajar juga merupakan karakteristik seorang pemimpin yang sukses,” tegas Dosen tamu di Universitas Terbuka (UT) Tuban ini

Menjadi pemimpin di dalam negeri ini baik pemimpin agama, maupun pemimpin masyarakat, diperlukan kepemilikan jiwa Pancasila. Nilai-nilai luhur yang menjadi bahan yang sangat kaya bagi seorang pemimpin saat ini terwakilkan dalam bentuk Pancasila sebagai dasar negara kita.

“Namun, di era di mana teknologi menjadi alat pertama interaksi manusia, menjadi tantangan pula bagi seorang pemimpin yang Pancasialis,” ujar istri Suaidi SPdI ini.

Alumni Pasca Sarjana Unisda ini mengajak dan menghimbau untuk memilih pemimpin yang menjadikan negara kita nantinya menjadi negara baik, adil dan makmur. Megara baldatun thoyibatun warobbun ghofur yakni negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.

“Mari kita suksesan Pemilu 2024 yang tidak terlepas dari antusias dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS),” pungkas dosen tetap STIT Muhammadiyah Paciran ini

Reporter Fathurrahim Syuhadi