Mahasiswa KKN BBK 3 Universitas Airlangga Ajak Warga untuk Membudidayakan dan Merawat Ikan Hias

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Berdasarkan catatan Badan Standardisasi Nasional (BSN), tingkat ekspor ikan hias Indonesia menduduki peringkat dua secara global pada akhir tahun 2023. Hal ini tentunya menambah optimisme para pelaku usaha ikan hias di Indonesia agar Indonesia mampu menjadi pusat ikan hias dunia melalui peningkatan mutu budaya ikan hias dengan penerapan standarisasi.

“Nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai Rp 542,91 miliar pada tahun 2022. Nilai ini mengambil porsi pasar dunia sebesar 11,35% dari 8,70% pada tahun 2021. Peningkatan ini mendudukkan Indonesia pada peringkat kedua eksportir ikan hias global,” ujar Andry Ridhya Prihikmat selaku Ketua Tim Kerja Fasilitasi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada Webinar Peluang Ikan Hias Indonesia Berenang di Pasar Ekspor.

Hal ini juga memicu meningkatnya tren memelihara ikan hias di tengah-tengah masyarakat. Banyak masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan pekerja kantoran memutuskan untuk memelihara ikan hias di rumah, kantor, restoran, dan toko mereka. Akan tetapi, tidak semua warga memahami tata cara memelihara ikan hias yang baik dan benar. Tidak jarang cara merawat ikan hias yang tidak sesuai membuat ikan hias menjadi setres bahkan mati, ungkap Farras.

Hal ini membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 rumpun Saintek Universitas Airlangga, Sukomanunggal, Surabaya, membuka stan ikan hias di Car Free Day (CFD) Sukomanunggal pada hari Minggu, 28 Januari 2024. Pada stan ini, selain menjual ikan hias seperti ikan cupang dan guppy serta pakan ikan tambahan, para mahasiswa juga melakukan sosialisasi dengan membagikan brosur tentang bagaimana cara untuk merawat ikan hias yang tepat, Imbuhnya.

Ikan cupang dan guppy itu selain memiliki nilai jual yang tinggi, juga memiliki peminat yang beragam dari segala usia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa.

Menurut kami, khususnya dari teman-teman fakultas perikanan, hal ini merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Harapan kami ke depannya, dengan diadakannya stan ikan hias di CFD Sukomanunggal ini, warga masyarakat dapat lebih mengenal dan mengetahui cara membudidayakan dan merawat ikan hias, khususnya ikan cupang dan guppy, yang baik dan benar, jelas Mochammad Ramadhany Rahmansyah, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan Unair 2021.

Stan ikan hias yang dibuka oleh mahasiswa Unair pada CFD Sukomanunggal ini terletak di SCTV surabaya, Sonokwijenan, Sukomanunggal, tepatnya di jalan seberang Gedung IPH Schools. Stan ini dihadiri oleh warga dari berbagai kalangan usia yang berasal dari daerah-daerah di kawasan sekitar Sonokwijenan.imbuhnya.

Ikan cupang yang dijual pada stan ini dikenai harga Rp 5000 sampai dengan Rp 10000 per ekor sedangkan ikan guppy dijual Rp 5000 per tiga ekor. Sementara itu, pakan ikan tambahan dijual Rp 15000 per 100 gram.

Para pembeli dibebaskan untuk memilih ikan hias yang mereka sukai untuk dipelihara. Setiap pengunjung yang menghadiri stan diberikan brosur mengenai cara merawat ikan hias yang baik dan benar sembari dijelaskan mengenai pembudidayaan ikan hias oleh mahasiswa, Tersebut.

Lebih lanjut Mochammad Ramadhany Rahmansyah, mengatakan Selain menjual dan melakukan sosialisasi terkait cara membudidayakan dan merawat ikan hias, stan ini juga menyediakan layanan cek kesehatan gratis, seperti cek tekanan darah dan timbang berat badan, sebagai bentuk kepedulian mahasiswa KKN BBK 3 Unair terhadap kewaspadaan masyarakat terhadap kesehatan mereka.

Stan ini dibuka mulai pukul 6 sampai dengan 10 pagi tepat setelah senam bersama dilakukan.

Reporter: ahmadholil