Pengajian Jumpa : Beramal dan Mencintai Dunia Seperlunya

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews — Pengajian Jum’at Pagi (Jumpa) yang rutin digelar di Masjid At-Taqwa Babat kembali berlangsung khidmat pada Jumat pagi, Jumat (26/12/2025)

Kegiatan keagamaan ini diikuti oleh jamaah dari berbagai kalangan dan menghadirkan KH. Ikhsan Budiono, S.H., M.Pd., anggota Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, sebagai penceramah.

Dalam tausiyahnya, KH. Ikhsan Budiono menyampaikan pentingnya menempatkan amal dan kecintaan terhadap dunia secara proporsional. Ia menegaskan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, tanpa menjadikan dunia sebagai tujuan utama hidup.

“Allah memerintahkan kita untuk mencari kebahagiaan akhirat, tetapi tidak melarang menikmati bagian kita di dunia. Yang dilarang adalah ketika dunia menguasai hati dan melalaikan kewajiban kepada Allah,” ujar KH. Ikhsan.

Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qashash: 77).

Menurutnya, ayat tersebut menjadi pedoman hidup seorang Muslim agar mampu beramal dengan ikhlas sekaligus bekerja dan berusaha secara halal. Dunia, lanjutnya, harus dijadikan sebagai sarana untuk memperbanyak amal saleh, bukan sebagai tujuan akhir yang menjerat manusia dalam keserakahan.

KH. Ikhsan juga mengingatkan jamaah akan pesan Rasulullah Saw dalam sebuah hadits “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.” (HR. Bukhari)

Hadits ini, menurutnya, mengajarkan sikap sederhana, tidak berlebihan dalam mencintai dunia, serta selalu menyiapkan bekal terbaik untuk kehidupan setelah kematian.

“Seorang musafir tidak akan sibuk menumpuk barang. Ia hanya membawa bekal secukupnya. Begitu pula seharusnya kita dalam menjalani hidup di dunia,” jelas Ketua PCM Kedungpring ini

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa amal saleh tidak selalu berbentuk besar dan terlihat. Menjaga kejujuran, menunaikan amanah, membantu sesama, serta menjalankan profesi dengan niat ibadah merupakan bentuk amal yang bernilai di sisi Allah Swt.

“Jangan menunda amal hanya karena merasa belum mampu. Kesempatan beramal selalu ada di setiap keadaan,” tegasnya.

Pengajian Jum’at Pagi (Jumpa) ini menjadi sarana pembinaan ruhani bagi jamaah untuk terus memperkuat kesadaran spiritual di tengah dinamika kehidupan. Melalui pengajian ini, diharapkan umat Islam mampu menata orientasi hidup, mencintai dunia secara wajar, dan menjadikan amal sebagai investasi utama menuju kehidupan akhirat yang kekal.

Reporter Fathurrahim Syuhadi.