LAMONGAN lintasjatimnews – SMP Negeri 1 Brondong menggelar Workshop Menguatkan Pendidikan Karakter, Meningkatkan Prestasi Murid dalam Deep Learning sebagai upaya strategis memperkuat kualitas pembelajaran yang adaptif, bermakna, dan berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik, Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMPN 1 Brondong dan menghadirkan sejumlah tokoh penting di bidang pendidikan.
Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Drs. H. Shodikin, M.Pd. Dalam sambutannya, Kadisdik menegaskan bahwa transformasi pendidikan saat ini menuntut percepatan digitalisasi pembelajaran. Menurutnya, guru tidak cukup hanya menguasai materi ajar, tetapi juga harus mampu memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran yang efektif, interaktif, dan relevan dengan karakter generasi saat ini. Digitalisasi, lanjutnya, menjadi pintu masuk untuk menciptakan pembelajaran yang lebih personal, kolaboratif, dan berdampak pada peningkatan prestasi murid.
Kepala SMP Negeri 1 Brondong, H. Husnul Anam, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan profesionalitas GTK secara berkelanjutan. Ia menyampaikan bahwa pemanfaatan digitalisasi dalam proses belajar harus diarahkan pada pembelajaran yang adaptif dan bermakna melalui penerapan deep learning. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa teknologi semata tidaklah cukup.
“Penguatan pendidikan karakter harus menjadi landasan moral bagi peserta didik, agar mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia, integritas, dan tanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu, H. Moh. Irfa’i, S.Pd., M.Pd., selaku pengawas pembina, memberikan penguatan pada aspek pola pikir bertumbuh (growth mindset). Ia menjelaskan bahwa guru perlu menanamkan keyakinan pada murid bahwa kemampuan dapat berkembang melalui proses belajar, usaha, dan refleksi. Dengan pola pikir bertumbuh, pembelajaran mendalam dapat mendorong murid lebih berani mencoba, tidak takut gagal, serta mampu belajar dari pengalaman.
Materi inti workshop disampaikan oleh narasumber nasional, Dr. Hj. Hibatun Wafiroh, S.Pd., M.Pd., yang menguraikan secara komprehensif implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) melalui pola 8–3–3–4. Ia menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam berlandaskan pada 8 Dimensi Profil Lulusan, yakni Keimanan dan Ketakwaan Kepada Tuhan YME, Kewargaan, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi Delapan demensi tersebut menjadi fondasi utama dan arah pencapaian akhir peserta didik untuk memwujudkan profil lulusan yang holistik dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Lebih lanjut Wafi yang juga menjabat Sekjen IGI menjekaskan bahwa proses pembelajaran didukung oleh tiga Prinsip Pembelajaran Mendalam, yakni Berkesadaran, bermakna, dan mengembirakan. Dengan tiga prinsip tersebut, pembelajaran diharpakan benar-benar mendalam dan berdampak. Selanjutnya, murid difasilitasi melalui tiga Pengalaman Belajar Mendalam, yakni memahami, mengaplikasikan, dan merefleksi. Ketiga pengalaman tersebut mendorong murid untuk mengeksplorasi, melakkan aksi nyata, dan melakan refleksi
Untuk mendukung implementasi pembelajaran mendalam, diperlukan empat kerangka penopang yang saling berinteraksi, yakni praktik paedagogik, , lingkungan pembelajaran, pemanfaatan digital, dan kemtraan pembelajarann ungkap Wafi, yang juga masih menjabat sebagai kepala SMP Negeri 2 Kedungpring.
Pola 8-3-3-4 tersebut menawarkan panduan yang jelas dan terstruktur bagi para pembuat kebijakan, praktisi pendidikan, dan orang tua untuk bersama-sama menciptakan ekosistem pembelajaran yang transformatif. Dengan fokus pada pengembangan karakter, prinsip pedagogi yang kuat, pengalaman belajar yang mendalam, dan dukungan kerangka kerja yang komprehensif, kita dapat mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang adaptif, inovatif, dan berkontribusi positif bagi masyarakat, pungkasnya.
Melalui workshop ini, diharapkan seluruh GTK SMP Negeri 1 Brondong memiliki pemahaman yang utuh dan keterampilan praktis dalam mengintegrasikan pendidikan karakter, digitalisasi, dan pembelajaran mendalam, sehingga mampu melahirkan peserta didik yang berprestasi, berkarakter kuat, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Kontributor; M. Said








